Mohon tunggu...
Green Journey
Green Journey Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Padjadjaran

Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Diusir dan Dianggap Gila Karena Mengurusi Sampah: Kisah Inspiratif Dimas Bagus Wijanarko

8 Juli 2024   16:49 Diperbarui: 8 Juli 2024   17:02 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Setelah mendapatkan artikel dari Rumi, Dimas mencoba mengimplementasikan hal yang didapatkannya dari artikel tersebut. Dimas mulai melakukan riset dan mencoba merakit mesin pembuatan bahan bakar berbahan sampah plastik ini. Untuk mempelajarinya, Dimas dan teman-temannya membutuhkan waktu dua tahun lamanya. 

Pada tahun 2014 mereka melakukan riset, dan tahun 2015 akhirnya Dimas dan teman-temannya berhasil menciptakan mesin pirolisis yang mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar tersebut.

Saat melakukan uji coba mesin Pirolisis, terdapat banyak kendala atau error dari mesinnya ini. Contohnya saat sedang melakukan percobaan, tiba-tiba mesinnya meledak, namun tim tersebut mempunyai pengetahuan dan K3 untuk mengatasi hal ini.

Tiga output yang dihasilkan oleh mesin Pirolisis ini, yaitu Bahan Bakar Minyak (BBM), black carbon dan gas. Alasan dijadikan BBM karena kandungan minyaknya lebih banyak yaitu 90%. Lalu BBM tersebut biasanya disumbangkan kepada masyarakat, petani, dan juga digunakan untuk BBM kendaraan pengangkutan sampah Get Plastic.

Gas yang dihasilkan dari sampah plastik tersebut digunakan sebagai mesin pengering. Lalu, sampah plastik yang output black carbon dijadikan merchandise, salah satunya asbak rokok. 

"Membuat 1 asbak rokok membutuhkan sekitar 3 sampai 4 kg sampah plastik yang berupa black carbon" jelas Dimas.

Lahirnya Get Plastic

Saat melakukan riset tentang mesin pirolisis pada tahun 2015 di Surabaya, Dimas mendapatkan cibiran dari masyarakat kala itu. Akhirnya pada tahun 2016, dirinya pindah ke Jakarta untuk memulai memulai langkah baru. Jakarta menjadi tempat dimana Jong Nusantara mempunyai wajah baru yaitu Gerakan Tarik Plastik atau Get Plastic. 

Get Plastic mendapatkan bantuan dana dari teman-teman Ruang Rupa. Selain memberikan bantuan dana, mereka juga memberikan tempat untuk para teman-teman Get Plastic melakukan riset. Tempat yang diberikan oleh Ruang Rupa berada di Gudang Sarinah, tempat tersebut sangat sederhana, hanya sebatas tenda biru.

Pada tahun 2017, Dimas dan teman-teman Get Plastic terpaksa harus angkat kaki dari tempat tersebut karena sudah disewa oleh perusahaan besar. "Udah kamu jangan di sini, sampah masyarakat." ujar sang pemilik Gudang Sarinah. 

Tidak hilang akal, Dimas dan teman-teman Get Plastic melakukan perjalanan untuk menemukan tempat berkumpul yang baru. Perjalanan tersebut dimulai dari Jakarta sampai akhirnya berakhir di Bali. Sejak saat itulah Get Plastic menetap di Badung, Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun