[3] . Metode ideal yang ditawarkan oleh Descartes untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, antara lain:
- Setiap persoalan sebisa mungkin dianalisa dan dibagi dalam bagian-bagian yang terkecil;
- Hanya menerima suatu hakikat yang gamblang dan badihi;
- Mengatur semua pemikiran kita sendiri dan menggabungkan hal-hal yang paling sederhana;
- Dalam proses pengaturan pemikiran ini, jangan sampai ada yang terlewatkan.
Muhammad Ali Furughi, Seir-e Hikmat dar Eropa, hal. 167-172.
[4] . Rene Descartes,Taammulât, hal. 35-48.
[5] . Bentuk keraguan Descartes bisa dijabarkan sebagai berikut:
- Panca indra manusia sangat rentan tertipu;
- Untuk hal-hal yang sangat jauh dan paling kecil, sangat mungkin panca indra tertipu, tetapi tidak ada keraguan untuk hal-hal yang dekat seperti tangan, badan, dan kaki;
- Bisa jadi semua yang dialami ini terjadi dalam kondisi tidur;
- Kita bisa meragukan semuanya, namun kita tidak bisa meragukan matematika;
- Adalah sangat logis apabila kita meragukan segala sesuatu.
[6] . Ibid, hal. 46-47.
[7] . Ibid, hal. 51-53.
[8] . Ibid, hal, 124-125.
[9] . Muhammad Ali Furughi, Seir-e Hikmat dar Eropa, hal. 36-38.
[10] . Ibid, hal. 102-106.
[11] . Buzurg Mehr, Falosefe-ye Tajribi Ingleston, hal. 18.
[12] . Ibid, hal. 32.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!