Mohon tunggu...
Adlan Fauzan
Adlan Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Seni Musik, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia

Saya adalah seorang mahasiswa Seni Musik di salah satu universitas ternama di Bandung yaitu Universitas Pendidikan Indonesia. Karena saya seorang mahasiswa musik, tentu saya memiliki hobi bermain macam-macam alat musik terutama Drum, dan konten favorite saya sejak dulu adalah konten terkait musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Musik Tradisional di Kalangan Remaja yang Perlahan Terkikis Oleh Musik Modern dan Teknologi

24 Desember 2022   14:37 Diperbarui: 24 Desember 2022   14:57 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa alat musik tradisional yang sudah jarang dipakai karena tergantikan oleh alat musik modern adalah angklung, yang dapat dikatakan tergantikan oleh gitar. Kemudian alat musik gamelan, yang perlahan tergantikan pula oleh alat musik modern yaitu piano. Yang mana pada kecanggihan dan bantuan teknologi dari alat musik modern, mampu menghasilkan beberapa suara dalam satu alat.

Selain karena perubahan dari alat musiknya, musik tradisional juga mempunyai tempo yang cenderung lambat. Sementara, musik modern mempunyai tempo yang lebih cepat karena telah terbantu oleh perkembangan teknologi. Fungsi musik tradisional adalah sebagai media berekspresi masyarakat daerah, sedangkan musik modern berfungsi sebagai sarana aktualisasi dan ekspresi individu atau kelompok.

Sudah banyak bukti beredar bahwa musik tradisional hamper bahkan sudah terkikis dan tergantikan oleh musik modern. Tantangan dari pelestarian seni tradisional termasuk musik tradisionalnya ialah keengganan masyarakat terutama generasi muda dalam menyerap nilai yang terkandung dalam seni tradisional, sehingga apabila mereka memainkan seni tradisional pun tidak membawa roh nilai-nilai yang melatarinya dan mereka cenderung membawa dan menggantikannya dengan nilai kontemporer yang kadang melahirkan tradisi dengan pembawaan citarasa yang modernis.

Kesenian dan budaya tradisional termasuk musik tradisional yang tumbuh di Nusantara ini semakin redup, anak-anak milenial semakin malas untuk melestarikan kebudayaan tradisional. Sebagai bukti, lebih dari 20 tahun yang lalu seorang seniman mengatakan bahwa ada pengkaji budaya dari luar negeri yang bekerja sama dengan MSPI atau Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia untuk mendokumentasikan kesenian dan budaya tradisional termasuk musik tradisional di Indonesia. Hal ini justru memperkuat bukti bahwa kesadaran mengenal dan mendokumentasikan produk budaya tradisional justru dari orang luar negeri, bukan dari anak bangsa Indonesia itu sendiri.

Negara Indonesia disebut sebagai negara maritim karena dikelilingi oleh banyak pulau, bahasa, dan adat kebudayaan Indonesia yang sangat banyak dan beragam. Karena keanekaragaman inilah, Indonesia menjadi daya tarik bangsa lain dari belahan dunia, bahkan banyak dari mereka yang mempelajarinya karena selain beraneka ragam, budaya Indonesia juga dikenal unik dan menarik perhatian wisatawan asing.

Namun, kembali pada topik pembahasan musik tradisional yang hamper punah oleh musik modern dan teknologi. Berbicara soal teknologi di era digital saat ini, teknologi sangat mempengaruhi kehidupan. Sisi baik dari teknologi ialah mampu membuat kehidupan menjadi lebih baik karena dapat menjadi alat komunikasi jarak jauh, selain itu teknologi juga dapat membantu kita menemukan banyak informasi kapan dan dimanapun kita berada. Namun, di sisi lain teknologi dapat mengubah kebudayaan dengan cepat. Kehadiran teknologi membuat generasi milenial meninggalkan nilai-nilai budaya dan agama, karena anak-anak milenial sekarang cenderung mengikuti alur kehidupan generasi milenial pada masanya. Para pemuda dan anak-anak di Indonesia saat ini sudah jarang sekali yang ingin melestarikan budaya tradisional seperti tarian dan alat musik tradisional. Rasa ingin tahu generasi muda pada hal-hal tradisional sudah sangat menipis karena pengaruh teknologi dan perkembangan alat musik tradisional menjadi modern.

Di balik kurang sadarnya anak milenial terhadap budaya tradisional, ada peran orang tua yang sangat penting dalam mengembangkan budaya tradisional pada anak-anak saat ini. Peran orang tua dibutuhkan dalam mendidik dan mengarahkan anak-anaknya agar tidak terus terpaku pada teknologi seperti gadget, karena teknologi pun tidak boleh digunakan secara berlebihan.

Di samping itu, peran orang tua dalam mengarahkan anak-anak saat ini juga mampu membuat pola pikir mereka berubah tentang budaya tradisional, di mana budaya tradisional sejak dulu hingga sekarang selalu mempunyai nilai fungsi, peran, dan keunikan tersendiri bagi masyarakat.

  

SARAN DAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari apa yang telah dibahas mengenai peran musik tradisional yang hampir terkikis oleh musik modern dan teknologi, dapat disimpulkan bahwa di era globalisasi dan teknologi saat ini mampu mengubah pandangan masyarakat terutama generasi muda soal budaya tradisional, khususnya di bidang musik tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun