Pendidikan ataupun pedagogi bermakna yang diberikan secara langsung disengaja oleh orang dewasa untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa. Pendidikan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang individu atau kelompok apakah orang lain dewasa mencapai standar hiidup kehidupan yang lebih tinggi dari rasa spiritual.[4] Pendidik dapat dipahami dari berbagai dimensi,. Pendidika merupakan proses yang terjadi terus menerus seumur hidup. Kapanpun dan dimanapun proses pendidikan akan senantiasa terjadi. Karena itulah pendidikan tidak bisa lahir dari kehidupan, karena hidup adalah pendidikan yang sesunguhnya.
Terdapat 3 dimensi individu yang dikembangkan oleh pendidikan yang Dimensi pikiran (Akiar), dimensi dzikir  (Hati), dimensi tubuh (Jasadia). Dengan kata lain, pendidikan memiliki tiga Hs: Kepala, tangan, dan hati. Pendidikan adalah media pertumbuhan setiap orang dumensi manusia.
Pengertian Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan dalam pengertian tradisional mrupakan filsafat pendidikan dalam bentuk asli. Pendekatan yang berkembang beberapa alternative jawaban atas pertanyaan fiosofis yang diajukan dalam pendidikan, jawabanya datang dalam beraneka cara. filsafat pendidikan dalam pendekatan berpikir kritis ini, kiriman dapat diedit, tetapi tidak ada batas waktu. Lakukan analisis yang dapat menjangkau masa lalu dan masa depan.
Menurut Jhon Dewey, Pendidikan adalah proses formatif keterampilan dasar, termask kemampuan berpikir dan perasaan untuk kemanusiaan. Anda bisa menyebutnya filosofi sebagai teori umum pendidkikan. Tugas filsafat dan pedagogi terkait erat dengan kata lain, untuk memajukan kehiudpan manusia bersama-sama. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang mencerminkan masalah dalam pendidxikan. Filsafat pendidikan adalah ilmu, pada dasarnya jawaban untuk semua pertanyaan di lapangan terkait dengan pendidikan. Filsafat pendidikan analisis filosofis dalam pendidikan.
Oleh karena itu, filsafat pendidikan dapat  dipahami sebagai filsafat pendidikan. Hal ini juga dapat dipahami  sebagai pemikiran radikal, sistematis dan universal tentang pendidikan. Filsafat memilki proses dan tujuan penelitian. Tujuanya adalah untuk menciptakan kejelasan pahami dan perkarya seluas-luasnya dan sedalm-dalamnya mem[erjelas dan menyesuaikan bahasa yang digunkan untuk interpretasi pengalaman.
Filosofi-Filosfi Tokoh Filsafat Idealisme
PlatoÂ
Plato merupakan tokoh aliran idealism yang pertama. Sejak menginjak umur 20 thun, Plato mengikuti pelajaran Sokrates, Semakin hari pendalaman pelajaran dari Sokretes lebih bisa diterima oleh Plato. Setelah Sokretes meninggal Plato pergi mengembara selama 12 tahun lamanya 339 SM. Plato lahir dalam keluarga bangsawan Athena dan beliau meninggal pada usia 80 tahun sekitar 427 SM. Ibunya bernama Perictions merupakan turuan dari bangsawan Solon, seorang pemimpin militer dari bangsa ningrat dan penegak dari demokrasi Athena dan juga seorang pembuat undang-undang serta seorang penyair. Sedangkan Ayah plato yang bernama Ariston of Athens merupakan turunan raja pertama Athena yang berwenang saat abad 7 SM.
Aliran idialisme adalah aliran filsafat yang berhubungan dengan menjunjung tentang jiwa. Menurut Plato filsafat berpijak pada petunjuknya tentang adanya ide. Plato membenarkan bahwa ide suatu pondasi yang sewajarnya dari semua sesuatu yang ada sehingga bisa dikenali dari panca indra. ide bukanlah sesuatu yang subjektif yang tercipta dengan pikiran manusia dan oleh karena itu, adanya ide terletak pada ukuran pikiran manusia. Bagi Plato, sebagai pondasi yang sebenarnya ide bersifat objektif. Adanya suatu ide tidak bergantung pada daya fikir manusia. Adanya ide tidak terlihat dalam bentuk lahiriyah tapi gambar asli yang hanya bisa diambil oleh jiwa asli. Ide itu mandiri, sempyrna, abadi dan tidak bisa berubah-ubah. B agi Plato, kenyataan yang demikian membuktikan bahwa dunia indrawi itu hanyalah bayangan yang tidak lengkap dan juga tidak sempurna dari dunia ide. Dunia indrawi hanyalah dunia tiruan dari dunia ide. Oleh karena itu yang utama bagi Plato adalah dunia ide tetapi itu tidak berarti dunia indrawi harus disangkal keberadaanya.
Menurut Bergiseon, rohani adalah tujuan menciptakan suatu visi yang jauh untuk dijangkau, yang artinya naluri dengan cara memotret kenyataan tidak sebagai materi yang padat ataupun dunia luar yang tidak bisa dikenal, mempersoalkan dunia daya hidup yang aktif. Aliran idealisme nyatanya begitu identic dengan alam dan lingkungan sehingga bisa menciptakan adanya dua jenis realita. Yang pertama, seperti terlihat maksudnya setiap apa yang kita lihat di sekitar lingkungan kita pasti ada yang datang da nada yang pergi ada yang mati da nada yang hidup dan seterusnya seperti itu. Kedua, dengan adanya realitas abadi, seperti suatu sifat yang sempurna dan sejati atau bisa disebut ide.