Mendung bergelanyut menutup bumi
Terasa hening dan dingin menyentuh kalbu
Suara gagak bersahutan menyayat hati
Menggulung angin memburu menderu
.
.
Hampa terasa asa hingga di relung dada
Bagaikan oase yang mengering tanpa arti
Berbisik, apakah masih adakah keadilan di dunia
Meremas harapan tak kunjung henti
.
.
Dua puluh purnama, si pungguk merindukan kehadirannya
Hingga mengering air mata menetes tanpa batas
Duhai sang pemilik asa, kepadamulah kami memuja
Penuh harap mengurai masalah hingga tuntas
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!