Mendung bergelanyut menutup bumi
Terasa hening dan dingin menyentuh kalbu
Suara gagak bersahutan menyayat hati
Menggulung angin memburu menderu
.
.
Hampa terasa asa hingga di relung dada
Bagaikan oase yang mengering tanpa arti
Berbisik, apakah masih adakah keadilan di dunia
Meremas harapan tak kunjung henti
.
.
Dua puluh purnama, si pungguk merindukan kehadirannya
Hingga mengering air mata menetes tanpa batas
Duhai sang pemilik asa, kepadamulah kami memuja
Penuh harap mengurai masalah hingga tuntas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H