Saya cuma bisa berharap dan berdoa, semoga suatu saat, saya dapat menemukan hikmah di balik semua tragedi yang terjadi di masa lalu, dan berdamai dengan segala penderitaan menjadi bagian dari hidup.
Toh, kata Nietzche juga, to live is to suffer, to survive is to find meaning in the suffering.
Pada akhirnya, bakmi ayam berhasil memeluk erat seorang anak yang kehilangan masa kecilnya. Memberikan kehangatan kala tempatnya tumbuh dan bernaung tak sehangat dan senyaman yang dirasakan anak-anak lain. Meyakinkan jika peristiwa buruk yang terjadi itu bukan salahnya.
Bakmi ayam. Lebih dari sekadar untaian mie kuning keriting, taburan ayam cincang, potongan sawi, dan irisan daun bawang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H