Mohon tunggu...
Aditya GrisshamPurwana
Aditya GrisshamPurwana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama : Aditya Grissham Purwana NIM : 43222010035 Program Studi / Fakultas : S1- Akuntansi / Fakultas Ekonomi & Bisnis Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB Dosen : Prof.Dr. Apollo , Ak , M. Si. Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Behavioral Conditioning Ivan Parlov dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

14 Desember 2023   13:23 Diperbarui: 14 Desember 2023   13:23 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.canva.com/design/DAF27EDoBxY/W3I4ePBB0RCpfbCe1-wgPg/edit?utm_content=DAF27EDoBxY&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=shar

 

2. Generalisasi stimulus (stimulus generalisasi).

 Stimulus  yang sama akan menimbulkan reaksi yang sama. Pavlov menggunakan lonceng dengan ketinggian berbeda, tetapi anjing-anjing itu tetap mengeluarkan air liur. Hal ini menunjukkan bahwa organisme terbiasa menghasilkan respon kebiasaan (air liur) dengan menghadirkan stimulus yang tidak biasa, meskipun stimulus tersebut berbeda atau hampir sama.

3. Penyortiran (identifikasi).

 Diskriminasi bersyarat disebabkan oleh penguatan dan penghambatan selektif. Seleksi terjadi ketika individu mampu membedakan atau mengidentifikasi rangsangan yang dihadirkan dan memilih untuk  bertindak atau tidak merespons. Anda juga dapat membedakan secara aktif  dengan memasangkan satu suara dengan makanan dan suara lainnya tanpa  makanan. Ini biasanya disebut sebagai eksperimen diskriminasi stimulus.

4. Pengondisian tingkat lebih tinggi.

 Pavlov menunjukkan dalam eksperimennya bahwa jika seekor anjing dapat dikondisikan secara kuat terhadap CS tertentu, anjing tersebut dapat menggunakan CS tersebut untuk membentuk asosiasi dengan stimulus lain yang masih netral. Pavlov mengajari anjing  mengeluarkan air liur saat mendengar bunyi bel yang menyertai makanan, dan kemudian hanya mengasosiasikan bunyi bel  dengan tablet. Setelah beberapa kali mencoba, anjing tersebut mampu mengeluarkan air liur hanya dengan melihat papan hal ini disebut pengondisian sekunder. Pavlov menemukan bahwa dalam beberapa kasus  pengondisian hingga tingkat ketiga dapat dikelola, namun pengondisian ke tingkat berikutnya tidak mungkin dilakukan.

Dari percobaan yang dilakukannya pada anjing, Pavlov mengembangkan hukum belajar sebagai berikut:

1. Hukum yang mengkondisikan tergugat, yaitu hukum pembiasaan yang perlu. Ketika dua jenis rangsangan disajikan secara bersamaan (salah satunya bertindak sebagai penguat), refleks dan rangsangan lainnya diperkuat.

2. Hukum kebinasaan dimohonkan, yaitu hukum kebinasaan disyaratkan. Jika refleks yang  diperkuat oleh pengkondisian respons pulih tanpa pemulihan, kekuatannya  menurun.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun