Saat ini saya menggunakan Huawei Mate 20 Pro dari tahun 2019 dan Watch GT 2 Pro setahun setelahnya. Menggunakan kedua perangkat ini memang nyaman dan susah dilepaskan. Minggu kemarin penulis dapat Samsung Watch 5 Pro hadiah dari saudara.Â
Awalnya saya berniat mengganti Mate 20 Pro saya dengan ponsel Samsung agar lebih mudah terintegrasi dengan Samsung Watch 5 Pro. Namun melihat performa batrenya yang hanya sepertiga dari Watch GT 2 Pro, saya urung melakukannya.Â
Namun melihat Mate 20 Pro yang hanya bertahan di Android 10, cepat atau lambat saya harus berganti perangkat ponsel. Masalahnya smartphone Huawei saat ini tidak terintegrasi dengan GMS, dimana saya sangat tergantung didalamnya.
Ya beginilah susahnya sudah terikat dengan satu ekosistem yang luar biasa. Huawei seperti sedang mengajarkan kepada Samsung dan brand lain untuk membuat sebuah ekosistem yang miring namun memiliki fungsionalitas yang luar biasa.
Saat ini Huawei sedang merancang strategi baru. Global Net profit Huawei pada tahun 2022 keseluruhan adalah 35.6 juta yuan ($5.18 juta) yang hampir semuanya berasal dari teknologi cloud computing dan smart automotive. Semoga tren positif ini mampu merambah ke divisi smartphone kembali agar ponsel Huawei kembali berjaya, terutama di Indonesia.
.
.
.
Brand Honor masuk Indonesia secara Resmi boleh juga dong..XD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H