Sejarah Huawei
Industri perangkat ponsel memang sedang beranjak dalam 1 dekade ini. Negara-negara maju melihat industri manufaktur ponsel sebagai industri yang cuan dan sangat potensial di masa depan. Sebut saja Amerika Serikat dengan iPhone, Korea Selatan dengan Samsung dan LG.Â
Tak mau ketinggalan, China sebagai negara dengan pengguna smartphone terbanyak di dunia juga mengambil pasar yang sama. Brand terkenal asal China pun mulai tersebar di seluruh dunia dari merk Oppo, Xiaomi, Meizu, sampai inti dari artikel ini, The Huawei.
Sejak tahun 2010, Huawei sudah menjadi salah satu brand smartphone terbesar di China. Perusahaan ini melakukan pendekatan yang berbeda dalam menjual perangkat ponsel pintar.Â
Pada awalnya fokus Huawei adalah menjual ponsel premium dengan harga miring. Namun seiring berjalannya waktu, Huawei melakukan pendekatan yang sangat berbeda.Â
Beberapa contohnya adalah mereka berani bekerja sama dengan perusahaan lensa terbesar, Leica untuk branding ponsel fotografi Huawei P9 di tahun 2016. Pada tahun yang sama pun Huawei mampu bernegosiasi dengan Google untuk bekerjasama merilis Google Nexus 6P, salah satu ponsel Android paling bergengsi di zamannya.
Seiring berjalannya waktu Huawei mulai "mengajarkan" kepada industri smartphone tentang cara membuat smartphone yang diminati masyarakat. Tak hanya material bodi yang super kokoh dan solid, pada perilisan Huawei Mate 9 mereka merilis charger dengan daya 22.5 Watt yang memungkinkan pengisian daya hanya 4000Mah hanya dalam waktu 1jam 30 menit dari 0 sampai penuh. Salah satu charger tercepat di masanya!
Puncak Kedigdayaan Huawei
Jelas, perilisan Huawei Mate 20 Pro di tahun 2018 dan P30 Pro di tahun 2019 adalah puncak kedigdayaan Huawei. Mereka merilis salah satu charger tercepat yang bahkan masih bisa mengalahkan beberapa brand premium sampai saat ini dengan daya 40Watt. Mate 20 Pro mampu terisi dari 0% hingga penuh hanya dalam waktu 1jam 5menit. Lebih gila lagi, P30 Pro mampu melakukannya hanya dalam waktu 50 Menit.
Belum cukup? Huawei P30 Pro menggunakan lensa periskop telephoto pertama di dunia yang memungkinkan zoom hingga 50X meninggalkan para kompetitornya. Sebuah teknologi yang bahkan sampai saat ini tak banyak dimiliki ponsel premium.
Baterai 4200 mAh ditanamkan pada 2 ponsel flagship ini juga adalah sangat besar, yang mana pada tahun 2019 rata-rata smartphone flagship hanya memiliki baterai 4000 mAh. Baterai jumbo ini diintegrasikan dengan Prosesor Kirin yang dirancang oleh Huawei sendiri juga adalah SoC yang memiliki performa yang sangat tinggi namun sangat irit daya. Saat ini penulis menggunakan Huawei Mate 20 Pro. Dalam penggunaan ringan dari kondisi 100%, perangkat mampu bertahan sehari penuh dengan sisa 30% di malam hari. Luar biasa untuk 4 tahun penggunaan penulis.