Mohon tunggu...
Aditya Firman Ihsan
Aditya Firman Ihsan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

deus, homines, veritas

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Just Go(d) - Bagian 4

2 Agustus 2014   19:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:36 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Itu kalau makna kenalmu sempit, sebatas nama. Aku tidak tahu namamu sebelumnya pun, aku mengenalmu sebagai anak kutu buku.”

“Apalah arti sebuah nama.”

“Ngomong-ngomong, hai Han, namaku Rayya. Salam kenal.” Tangannya menjulur.

Aku sambut tangannya dan kita pun berjabat tangan. “Oh, hai juga Ray, salam kenal.” Setelah berpandangan sejenak, tawa kita meledak bersama-sama. Semua mata seketika mengarah pada kami beberapa saat, sebelum semua pemilik mata itu kembali ke urusan masing-masing.

Beberapa saat hanya ada tawa dan suara obrolan anak-anak lain.

“Jadi kau mu’allaf akhirnya?” Ujarnya kemudian.

“Masih status aku rasa” Aku mengangkat bahu.

Ia tertawa. “Kau akan tahu Han. Ayo ambil wudhu, sudah tahu caranya kan?”

Tak menjawab, aku hanya tersenyum dan berdiri.

Aku menatap atap bangunan itu, pantulan cahaya matahari membuat benda berbentuk kubah lancip itu seakan bersinar. Sebuah kebiasaan baru. Rutinitas baru. Terdengar suara lantunan yang orang-orang sebut iqamah, tanda ritual sudah mau dimulai, aku bersama Rayya mempercepat langkah.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun