Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melihat Qadha dan Qadar dari Kaca Mata Teori Sains

16 Maret 2023   07:54 Diperbarui: 16 Maret 2023   07:57 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Percaya kepada Qadha dan qadar adalah salahsatu dari rukun iman yang  enam. Tanpa kepercayaan itu maka keimanan seseorang dikatakan tidak sempurna.  Karena kepercayaan kepada qadha dan qadar merupakan bentuk pengakuan tentang kekuasaan Tuhan  yang serba maha sekaligus kesadaran akan keterbatasan diri sebagai hamba-Nya.

Membicarakan qadha dan qadar selalu saja  menjadi bahasan yang menarik, karena ada banyak pendapat tentang dua konsep itu. Dan untuk memudahkan pemahaman maka diperlukan sebuah alat bantu . Teori mekanika klasik dan teori kuantum bisa menjadi salah satu alat bantu tersebut .

Definisi Qadha dan Qadar

Qadha menurut istilah adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk- Nya sesuai dengan iradah (kehendak-Nya), meliputi baik dan buruk , hidup dan mati, dan seterusnya .

Sementara qadar, secara bahasa artinya ketetapan atau ukuran. Secara istilah qadar berarti perwujudan atau ketentuan hukum Allah atas semua makhluk yang ia ciptakan jika syaratnya terpenuhi. Qadar memiliki sifat yang lebih spesifik ketimbang qadha.

Qadha adalah ketentuan umum yang berlaku untuk semua makhluk. Sementara qadar adalah ketentuan yang berlaku untuk tiap tiap makhluknya setelah memenuhi suatu kriteria dan proses tertentu .

 

 Qadha dan Teori Mekanika Klasik-Newton

Memahami konsep qadha memang hal yang tidak mudah. Untuk menyederhanakan proses pemahamannya , maka dapat digunakan teori sains agar lebih jelas. Dan teori utu adalah teori mekanika Klasik Newton.

Teori mekanika klasik Newton, juga dikenal sebagai fisika klasik, dikembangkan oleh ilmuwan Inggris Sir Isaac Newton pada abad ke-17. Teori ini membahas gerakan benda dalam kondisi yang dapat diamati secara langsung, seperti gerak planet dan benda jatuh.

Teori mekanika klasik Newton dapat digunakan untuk memprediksi gerak benda dan posisinya dengan cara mengaplikasikan tiga hukum gerak Newton pada suatu sistem benda. Baik yang meliputi hukum kekekalan gerak, hukum percepatan, maupun hukum aksi reaksi.

Dengan ketiga hukum tadi maka kita dapat memprediksi gerak benda, setelah  mengetahui gaya yang dikenakan pada benda tersebut, menghitung percepatannya , mempertimbangkan  gaya aksi reaksi yang bekerja pada setiap benda dalam sistem dan menghitung gaya total yang bekerja pada setiap benda.

Bila suatu benda dikenai gaya yang sangat besar maka benda itu akan bergerak dengan cepat dan menempuh jarak yang sangat jauh. Sebaliknya bila hanya dikenai gaya yang kecil maka benda hanya akan bergerak sedikit dan kecepatannya pelan.

Sebuah mobil yang bergerak dari Jakarta ke arah timur dengan kecepatan 100 km/jam, maka dapat diperkirakan setelah 3 jam akan menempuh jarak 300 km dan memasuki daerah Cirebon.

Itulah prinsip utama, teori mekanika klasik Newton yang dapat mengetahui terhadap suatu benda sebelum atau sesudah mendapatkan gaya eksternal. Teori ini dapat menghitung yang sudah terjadi dan juga memprediksi apa yang akan terjadi pada sebuah benda. Itulah kaidah umum yang berlaku pada  suatu benda.

Kaidah Umum Yang Pasti Berlaku

Ada kaidah umum yang berlaku dan mengatur semua yang ada di dunia ini. Kaidah yang menjadi dasar gerak dari semua yang ada di dunia ini. Dan terkait dengan qadha sebagai sebuah gerak tentu bukan gerak fisik yang berupa perpindahan tempat. Namun dalam qadha yang dimaksud dengan  gaya  adalah niat yang menggerakan mesin kehidupan  yang ada di dalam diri semua makhluk hidup  di dunia ini. Gerak yang menjadi pendorong makhluk untuk mencapai kepada tujuannya. Gerakan yang didorong oleh hati dan pikiran. Yang membuat perputaran roda kehidupan. Dan gerak makhluk hidup ini juga mirip dengan hukum mekanika Newton yang berlaku pada benda benda mati.

Bila dalam benda mati setiap benda akan bergerak  bila dikenai gaya eksternal , maka makhluk hidup juga akan bergerak bila ada pikiran atau kemauan ( gaya internal )   yang menggerakkanya.  Ada kaidah  atau hukum Tuhan siapa yang rajin belajar pasti akan menjadi orang pandai. Siapa yang berhemat akan menjadi orang kaya. Ada juga siapa yang rajin berusaha maka akan berhasil. Itu ketentuan umum yang telah berlaku . Sebuah ketentuan yang tak bisa dibantah. Banyak yang sudah membuktikan dan merasakan  sendiri. Bahkan yang mencoba menjalankan hal yang sebaliknya juga sudah merasakan bagaimana pahit akibatnya.

Inilah kesamaan antara Teori mekanika klasik Newton dan ketentuan umum tentang qadha . Teori Newton dapat mengetahui gerak sebuah benda akan berakhir dan sejauh mana jarak dapat ditempuh. Kita dapat mengetahui posisi suatu benda ketika kita sudah mengetahui kecepatan , masa dan arahnnya serta lama waktunya bergerak. Itulah rumus atau ketentuan yang mengikat semua benda .

Begitu juga dalam ketentuan umum yang berlaku kepada manusia. Seseorang akan berakhir menjadi orang pandai atau orang yag tidak tahu apa apa. Apakah akan berakhir menjadi orang kaya atau terkungkung dalam kemiskinan. Atau akan menjadi orang sukses  atau menjadi orang yang biasa biasa saja. Itu semua akan ditentukan gaya internal yang ada dalam diri seorang manusia. Yang menggunakan gaya internal maksimal akan mendapatkan hasil maksimal. Yang menggunakan dorongan untuk  berhemat maka akan menjadi orang yang sangat kaya. Yang sangat rajin belajar maka akan menjadi anak yang sangat pandai. Yang setengah setengah belajarnya juga akan menjadi orang  yang setengah pandai juga.

 

 

Qadar dan Teori Kuantum

Teori mekanika klasik Newton memiliki batasannya dan tidak dapat menjelaskan fenomena-fenomena  yang lebih komplek atau banyak kemungkinan dan dalam skope yang lebih besar yang melibatkan ukuran relativitas  . Dan Teori kuantum lah yang menjadi jawaban  kebutuhan tersebut .

Teori kuantum adalah cabang fisika yang mempelajari perilaku materi dan energi pada skala yang sangat kecil, seperti atom, partikel subatom, dan kuantum elektromagnetik. Teori kuantum memperkenalkan konsep bahwa energi dan materi pada tingkat partikel dasar tidak selalu berperilaku seperti benda yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sebaliknya, seringkali bersifat partikel dan gelombang secara bersamaan dan memiliki sifat-sifat non-intuitif yang tidak dapat diterapkan pada tingkat makroskopik.

Teori kuantum, mendasarkan pada adanya semua peluang atau kemungkinan ( superposisi ). Apa yang diamati dari suatu adalah satu dari banyak kemungkinan  yang akan muncul. Ketika hasil pengukuran itu didapatkan maka sebenarnya ada kemungkinan lain bila dilakukan di posisi yang lain. Dan bila hasil pengukuran yang satu telah ditemukan maka kemungkinan atau peluang mendapatkan  yang lain seperti tidak ada.

Ini kasus sama dengan ketentuan umum atau  qadha  , namun ketika dari ketentuan umum itu dijalankan oleh masing individu dari seluruh makhluk yang melakukan ketentuan umum itu maka hanya akan muncul satu  yang terbaik sebagai hasilnya. Kemungkinan atau peluang bagi  hasil  yang lain  tidak akan terlihat. Dia seperti runtuh, dan memunculkan pemenang tunggal. Inilah yang dinamakan qadar. Yang menentukan satu terbaik dri banyak kemungkinan yang ada dan bersaing untuk tujuan yang sama.

Kaidah Umum 'dikompetisikan' Demi Memunculkan Satu Pemenang 

Kaidah umum yang pasti berlaku untuk tiap makhluk selama tidak ada makhluk lain yang melakukan hal yang sama. Ketika ada suatu tujuan yang dikerjakan oleh banyak individu makhluk maka harus ada mekanisme seleksi di antara makhluk yang mengerjakan hal yang sama tersebut.

Dari sekian banyak individu makhluk yang melakukan hal yang sama, maka akan berlaku ketentuan bahwa yang terbaik dari individu yang akan menjadi pemenangnya. Hukum menurut  ketentuan umum tetap berlaku namun ,  kompetisi antara individu harus ada mekanisme untuk menentukan yang harus dipilih sebagai yang terbaik.

Dalam kasus orang sama sama telah belajar maka akan muncul hasil akhir siapa yang menjadi juara kelasnya. Tidak mungkin ada juara kelas yang nilainya persisi sama. Tetap akan ada yang terbaik. Yang menunjukkan bahwa seseorang itu , telah menjalankan usaha yang paling maksimal.

Dalam kasus yang lain, dalam perlombaan menjadi orang paling kaya. Maka di antara semua orang berusaha menjadi orang kaya, pada akhirnya akan muncul satu orang sebagai pemenangnya. Pemenang yang merepesentasikan sebuah usaha dan perjuangan menghemat yang paling baik. Ketika ada yang sudah menepati posisi yang terkaya maka , orang lain yang berjuang mencapai tujuan menjadi kaya harus menerima kenyataan mereka tidak menjadi yang terkaya.

Akan lebih terlihat lagi bila orang yang melakukan hal yang sama ini dikompetisikan dalam pemilihan  untuk memperebutkan satu kursi jabatan seorang pemimpin. Semua orang berhak menjadi pemimpin. Semua berhak dipilih dan memilih. Namun pada akhirnya hanya akan muncul satu orang sebagai orang yang berhak menjadi pemimpin yang mengsisi kursi jabatan itu. Yang memenangkan pasti dari orang yang melakukan usaha terkeras. Yang melakukan pengorbanan terbanyak. Dan yang paling memahami apa yang dikehendaki warga yang memilih. Ketika akhirnya muncul seorang yang menjadi pemenang maka semua yang melakukan hal yang sama untuk menjadi pemimpin seperti gugur. Semua runtuh kesempatannya untuk menjadi pemimpin.

Tuhan  dalam  dalam memilih pemenang di antara banyak pejuang yang berjuang di tujuan  yang sama, pasti  mempertimbangkan kriteria-kriteria yang sangat jelas  dan membuat keputusan yang sangat rasional dan obyektif dan mengacu kepada sifatnya yang maha adil.

Tuhan  melibatkan mempertimbangkan banyak hal dari masing-masing perjuangan tiap makhluknya . Dengan demikian, ketika Tuhan menentukan  pilihan yang terbaik di antara  pilihan yang baik dari usaha tiap makhluknya sehingga menjadi pembalasan yang paling maksimal untuk semua usaha  makhluknya di dunia .

Tuhan Menghargai Proses Dan Hasil 

Tuhan itu bersifat  Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tuhan menghargai manusia  karena nilai atau perjuangan yang melekat pada diri mereka sebagai ciptaan-Nya.

Tuhan menjalankan suatu persaingan untuk menjadi terbaik dari yang terbaik dapat dianggap sebagai cara untuk mengembangkan dan mengekspresikan potensi yang dimiliki oleh manusia, serta memotivasi mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik. Namun, tetap hasil akhir dari persaingan sesama makluk tersebut tidak harus menjadi satu-satunya penilaian atas nilai manusia, karena Tuhan juga  melihat nilai lain yang melekat pada manusia, seperti pemikiran ,ketulusan hati, kejujuran, dan besarnya usaha .

Seorang individu manusia yang kalah dalam persaingan tetap dihargai oleh Tuhan, karena mereka juga memiliki  kualitas dan nilai yang sama pentingnya dengan yang menjadi pemenang. Dalam beberapa kasus, kekalahan dapat menjadi pengalaman belajar yang berharga dan memotivasi manusia untuk terus berkembang.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan ini tidak berarti bahwa manusia harus meremehkan pentingnya mencapai hasil yang baik dalam persaingan. Sebagai gantinya, pandangan ini mungkin menunjukkan bahwa Tuhan menghargai nilai dan kualitas manusia yang melekat pada diri mereka, terlepas dari hasil akhir yang dicapai dalam persaingan.

Kesimpulannya konsep qadha dan qadar  dua-duanya harus dijalanin semau makhluk Tuhan.  Jalan qadha harus dipenuhi untuk bisa menggapai qadar. Tak mungkin seorang makhluk dapat menjemput qadarnya tanpa melalui qadhanya terlebih dahulu. Qadha adalah proses yang akan mengantarkan seorang makhluk akan berakhir dalam qadar yang seperti apa.

Qadar yang baik, tidak  mungkin didapat tanpa melalui proses menjalani qadha. Menjemput qadar tanpa melalui jalan qadha adalah proses yang tidak sunatulloh .Jalan yang dikehendaki Tuhan.

Tidak ada yang sia sia dari semua proses yang sudah manusia jalani karena semua dihargai oleh Tuhan. Satu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa dalam menempuh jalan qadha dan qadar tidak perlu ada kekhawatiran. Jalani dan nikmati prosesnya. Karena ketika semua jalan qadha sudah ditempuh maka, Tuhan akan menghargai setiap posisi usaha seorang makhluk . Tidak akan ada yang terlewatkan oleh Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun