Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melihat Qadha dan Qadar dari Kaca Mata Teori Sains

16 Maret 2023   07:54 Diperbarui: 16 Maret 2023   07:57 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tuhan  dalam  dalam memilih pemenang di antara banyak pejuang yang berjuang di tujuan  yang sama, pasti  mempertimbangkan kriteria-kriteria yang sangat jelas  dan membuat keputusan yang sangat rasional dan obyektif dan mengacu kepada sifatnya yang maha adil.

Tuhan  melibatkan mempertimbangkan banyak hal dari masing-masing perjuangan tiap makhluknya . Dengan demikian, ketika Tuhan menentukan  pilihan yang terbaik di antara  pilihan yang baik dari usaha tiap makhluknya sehingga menjadi pembalasan yang paling maksimal untuk semua usaha  makhluknya di dunia .

Tuhan Menghargai Proses Dan Hasil 

Tuhan itu bersifat  Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tuhan menghargai manusia  karena nilai atau perjuangan yang melekat pada diri mereka sebagai ciptaan-Nya.

Tuhan menjalankan suatu persaingan untuk menjadi terbaik dari yang terbaik dapat dianggap sebagai cara untuk mengembangkan dan mengekspresikan potensi yang dimiliki oleh manusia, serta memotivasi mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik. Namun, tetap hasil akhir dari persaingan sesama makluk tersebut tidak harus menjadi satu-satunya penilaian atas nilai manusia, karena Tuhan juga  melihat nilai lain yang melekat pada manusia, seperti pemikiran ,ketulusan hati, kejujuran, dan besarnya usaha .

Seorang individu manusia yang kalah dalam persaingan tetap dihargai oleh Tuhan, karena mereka juga memiliki  kualitas dan nilai yang sama pentingnya dengan yang menjadi pemenang. Dalam beberapa kasus, kekalahan dapat menjadi pengalaman belajar yang berharga dan memotivasi manusia untuk terus berkembang.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan ini tidak berarti bahwa manusia harus meremehkan pentingnya mencapai hasil yang baik dalam persaingan. Sebagai gantinya, pandangan ini mungkin menunjukkan bahwa Tuhan menghargai nilai dan kualitas manusia yang melekat pada diri mereka, terlepas dari hasil akhir yang dicapai dalam persaingan.

Kesimpulannya konsep qadha dan qadar  dua-duanya harus dijalanin semau makhluk Tuhan.  Jalan qadha harus dipenuhi untuk bisa menggapai qadar. Tak mungkin seorang makhluk dapat menjemput qadarnya tanpa melalui qadhanya terlebih dahulu. Qadha adalah proses yang akan mengantarkan seorang makhluk akan berakhir dalam qadar yang seperti apa.

Qadar yang baik, tidak  mungkin didapat tanpa melalui proses menjalani qadha. Menjemput qadar tanpa melalui jalan qadha adalah proses yang tidak sunatulloh .Jalan yang dikehendaki Tuhan.

Tidak ada yang sia sia dari semua proses yang sudah manusia jalani karena semua dihargai oleh Tuhan. Satu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa dalam menempuh jalan qadha dan qadar tidak perlu ada kekhawatiran. Jalani dan nikmati prosesnya. Karena ketika semua jalan qadha sudah ditempuh maka, Tuhan akan menghargai setiap posisi usaha seorang makhluk . Tidak akan ada yang terlewatkan oleh Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun