Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Albert Einstein, Genius yang Surat Lamaran Kerjanya Ditolak Sampai Puluhan Kali

27 Maret 2022   07:10 Diperbarui: 27 Maret 2022   09:21 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berjalan seorang pria muda

Dengan jaket lusuh di pundaknya

Di sela bibir tampak mengering

Terselip s'batang rumput liar


Jelas menatap awan berarak

Wajah murung s'makin terlihat

Dengan langkah gontai tak terarah

K'ringat bercampur debu jalanan

..............

Lagu Sarjana Muda karya Iwan Fals ini , sangat tepat memotret para sarjana  yang berjuang mencari kerja.  Meski direalis tahun 80-an, lagu ini tak pernah kehilangan konteks. Ditarik ke jaman dulu sesuai . Dibawa ke jaman sekarang juga cocok. Itulah potret realita  yang ada di sekitar kita.

Semua mahasiswa , pasti berharap begitu lulus bisa  langsung mendapat pekerjaan. Terlebih bila menyandang predikat sebagai lulusan terbaik. Harapan  itu makin membubung tinggi. Bekerja di perusahaan impian . Ditambah  gaji dan fasilitas yang bagus . Itulah harapan.

Namun ternyata, harapan dan kenyataan sering tidak beriringan. Bahkan sering bertolak belakang . Harapan menuju ke Barat . Kenyataan menuju ke arah Timur . Manis yang diharap pahit yang menghampiri.

Harapan Versus Realita  Albert Einstein

Realita harapan dan kenyataaan  yang berbeda , tidak pandang bulu. Tidak melulu hanya milik sarjana dengan nilai standard  .  Istimewa tidak , dikatakan jelek juga tidak. Sarjana  dengan nilai tertinggi, alias predikat lulusan terbaik  pun, bisa mengalaminya .

Bahkan Albert Einstein yang dikenal paling genius pun,juga mengalami hal yang sama. Apa yang kurang dari sosok Albert Einstein. Dia genius. Einstein lulus dengan  menyandang predikat  sebagai lulusan terbaik .  Dari jurusan yang bergengsi lagi, Fisika.

Tetapi ternyata predikat lulusan terbaik tidak serta merta , membuat Einstein mudah mendapat pekerjaan yang diinginkan. Tiga kali Einstein mengirim surat lamaran ke Professor di kampus almamaternya, Politeknik Zurich. . 

Pertama kali, Einstein melamar sebagai asisten profesor Fisika Heinrich Weber . Namun justru di situlah ia menerima penolakan yang pertama kali.  

Berikutnya mengajukan surat lamaran ke Professor  Pernet dan  Professor Adolf Hurwitz. Hasilnya sama, penolakan. Di kampusnya Einstein sudah mengalami penolakan tiga kali. Dari tiga profesor yang justru sangat mengenal kemampuannya. Dan sekaligus mengetahui "kelemahan"nya.

Kemudian , Einstein mencoba mengirim surat lamaran ke  Paul Drude, profesor di Universitas Gottingen Jerman.. Einstein berpikiran dengan mengoreksi kesalahan orang maka dia akan mendapat simpati dan perhatian dari orang tersebut. 

Maka setelah mengoreksi dua kesalahan sang Professor tentang teori Elektron , Einstein menyatakan keinginan untuk mendapatkan pekerjaan, Namun ternyata strategi Einstein ini  tak juga membuahkan hasil.

Pernah juga Einstein, untuk berhemat, Einstein membeli setumpuk kartu pos , yang disertai  lampiran balasan yang sudah dibayar. agar Einstein dapat jawaban surat permohonannya. 

Namun Einstein tak  mendapatkan jawaban satupun . Bahkan hanya sekedar penolakan basa basi. Dan dua dari kartu pos Einstein tersebut menjadi barang atau  koleksi item yang berharga.  

Salah satunya kartu pos yang Einstein kirim untuk seorang profesor di Belanda." Aku sudah mencoba segala kemungkinan dan takkan kehilangan selera humorku" katanya menghibur diri . " Tuhan menciptakan keledai dan memberinya kulit yang tebal ".

Tak putus asa berusaha  Einstein, juga mencoba  mengirim surat lamaran ke  Wilhelm Ostwald , seorang profesor kimia di Leipzig, Jerman. Setelah menyanjung sang profesor Einstein pun  memohon agar sang profesor mau mempekerjakan dia . Namun  Einstein tak kunjung mendapat jawaban. Hingga akhirmya Einstein menulis surat lagi  untuk memastikan.  Namun masih tak ada jawaban.

Kesulitan Einstein mendapat pekerjaan, mendapat perhatian dari ayahnya, Herman Einstein . Herman sampai ikut  mengirim surat kepada sang profesor secara diam diam  untuk membantu  agar anaknya  diterima surat lamarannya. Namun Profesor Wilhelm Oswald tetap tidak menjawab.

Menolak menyerah . Eintein membuat surat lamaran lagi . Lamaran yang  ditujukan ke Profesor Eduard Riecke. Einstein kembali  gagal.  Namun Einstein tidak terkejut dengan penolakan tersebut. Karena dia sudah menduga sebelumnya.

Einstein juga mencoba mencari pekerjaan di Milan,  Italia. Dengan memanfaatkan koneksi teman akrabnya sewaktu di politeknik Zurich , Einstein  mencoba memaksa teman akrabnya itu untuk mengenalkan  kepada pamannya, yang seorang professor  matematika di sebuah politeknik di Milan. Namun tetap tak ada jawaban. 

Kebutuhan hidup memang tak mengenal kompromi. Harus segera dipenuhi dan tak bisa menunggu sampai Einstein mendapat pekerjaan. . Kondisi ini  memaksa Einstein harus memiliki penghasilan . Bagamanapun caranya . Dan apapun pekerjaannya. Apalagi Einstein sudah bertekat untuk hidup bersama dengan pacarnya Mileva Maric .

Harapan dapat bekerja di tempat yang mapan dan mendapat gaji besar , harus ditunda  dulu. Apa yang bisa dikerjakan yang menghasilkan uang  harus diterima dulu. 

Akhirnya Einstein  menerima  pekerjaan sebagai guru sementara dan memberikan  les prifat. Meski gajinya kecil, dan jauh jarak yang harus ditempuh Einstein jalani. Bahkan Eintein  juga memasang iklan di sebuah koran , menerima les prifat.Matematika dan Fisika. Les percobaan gratis.

Akhirnya,  kabar baik datang juga. Bekas temannya di  Politeknik Zurich, memberi tahu ada lowongan pekerjaan  di Kantor Paten di Swiss. Dan kebetulan orang tua temanya tersebut kenal baik dengan direkturnya, sehingga bisa mereferensikan Einstein agar dapat diterima bekerja. Dan benar pengumuman resmi lowongan di kantor paten tersebut , persyaratan yang keluar pun seperti sudah disetting cocok  dengan kualifikasi Einstein.

Pada tahun 1902, setelah menunggu hampir 6 bulan dari dibukanya lowongan, akhirnya Albert Einstein diterima di Kantor paten Swiss. Meski posisi yang dibuka , lowongan pekerjaan level rendah. namun Einstein tidak peduli karena dia menyenangi pekerjaan  di kantor paten tersebut. Einstein benar benar menikmati pekerjaan memeriksa permohonan-permohonan  paten  . Di kantor tersebut Einstein bisa mengetahui metode metode penelitian  terbaru. yang sangat berguna bagi pengembangan cita cita dan tujuan besar Einstein.

Bila dihitung , maka hampir 2 tahun, Albert Einstein baru bisa mendapatkan pekerjaan yang resmi pertama kalinya. Dia harus mengalami berkali kali surat lamaranya ditolak. Puluhan kali mungkin. Hal yang mungkin sulit diterima akal. Mana mungkin orang paling genius sampai kesuliatn mencari kerja. Tetapi itulah realitanya.

Selain harus menerima puluhan kali penolakan Albert Einstin juga harus menunggu lama , hingga akhirnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai harapan. Pekerjaan yang dianggap orang kebanyakan sebagai benar benar pekerjaan .

Pelajaran Penting 

Ada tiga pelajaran penting dari kisah perjuangan Einstein dalam mendapatkan pekerjaan, yang patut dicatat dan dijadikan contoh. Pertama  , Einstein orang yang sangat berprinsip dan teguh pendirian . Idealisimenya sangat kuat.  Meski berkali kali ditolak tidak membuat Einstein menurunkan level idealismenya. Apalagi menyerah kalah. Yang dibuktikan setiap mengirim surat lamaran Einstein selalu melengkapinya dengan   catatan kritis  atau koreksi kesalahan orang  tempatnya melamar kerja. Tidak hanya sekedar memberikan sanjungan ataupun pujian.

Begitu  kuatnya Einstein  memegang  idealismenya , hingga menepikan  rasa takut ditolak. Karena mencari kerja adalah menjual prinsip. Menjual  idealisme. Bukan sebaliknya membuang idealisme dan merendahkan diri demi mendapatkan pekerjaan. Tapi justru mungkin karena hal tersebut yang membuat profesor profesor kenamaan itu takut menerima Einstein. Takut akan mengurangi atau bahkan mengalahkan pengaruh yang sudah lama mereka bangun dan miliki.

Berkebalikan kejadiannya  dengan penolakan terhadap orang-orang dengan tingkat  kecerdasaanya biasa biasa saja. Mereka ditolak  justru dikhawatirkan dengan menerima mereka tidak akan membawa pengaruh apa apa terhadap perusahaan atau institusi. Ada dan tidaknya mereka sama saja. Tidak memberi nilai tambah dan juga perubahan yang berarti.

Kedua,  hal  yang patut dicontoh dari Einstein adalah, dia menjalankan tugas pekerjan yang sudah dimiliki dengan sepenuh hati . Tidak setengah setengah . Meski dipandang orang  sebagai pekerjaan level rendah, tetap dikerjakan dengan usaha semaksimal mungkin. Dilakukan dengan kinerja yang terbaik. Tak peduli apa kata atau komentar orang.

Ketiga, Einstein mampu mengambil  sisi manfaatnya  dari pekerjaan yang sudah dimiliki untuk mendukung cita cita dan tujuan  yang lebih besar. Bukan sebaliknya pekerjaan yang sudah dimiliki  justru mematikan cita cita dan mimpi yang lebih besar. Dan teori relativitas adalah bukti kemampuan Einstein menjaga semangat untuk cita cita besar ditengah perjuangannya untuk mendapatkan pekerjaan dan membahagiakan orang orang tercinta. Tentu juga didukung kecerdasan dan kejeliannya mengamati  kereta-kereta  yang melintasi  menara jam Bern dan peristiwa pencocokan deretan jam di peron stasiun Bern. Stasiun yang tak berapa jauh dari kantornya  bekerja di Kantor paten Swiss, sebagai pemantik imaginasinya  tentang teori relativitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun