Mohon tunggu...
Aditia Aditia
Aditia Aditia Mohon Tunggu... Pegawai bpjs ketenagakerjaan - penyuka wisata,

abdi negara

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pasar Tradisional Sebagai Marketplace, Tingkatkan Transaksi Non Tunai Masyarakat

30 Juni 2020   15:09 Diperbarui: 30 Juni 2020   15:56 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Instagram Bank Indonesia

Dilaporkan oleh Bisnis Tempo.co , Ketua Satuan Tugas Ikatan Pedagang Pasar Indonesia untuk Penanggulangan Penyebaran Covid-19 atau Sigap IKAPPI, Dimas Hermadiyansyah, mengatakan hingga Jumat, 26 Juni 2020 tercatat ada 768 pedagang pasar yang positif Covid-19.

Bahkan sebanyak 32 penjual meninggal dunia.

Dalam catatan IKAPPI, pedagang pasar tradisional yang positif Covid-19 itu tersebar di 23 provinsi. DKI Jakarta menjadi provinsi  terbanyak, yakni 192 orang dari 26 pasar. Posisi kedua ditempati Jawa Timur dengan jumlah 127 orang positif dan 14 orang meninggal dunia dari 37 pasar. Menghindari risiko penularan secara massive, sejumlah pasar bahkan ditutup sementara.

Di saat penerapan social distancing untuk mencegah corona, manfaat transaksi secara digital sangat terasa. Termasuk untuk pasar tradisional.

Memang banyak pedagang yang sudah melakukan e-commerce, tapi lebih banyak lagi yang belum memulainya, apalagi pedagang kecil yang biasa berjualan di pasar tradisional.

Bisa dimaklumi, kita lihat dari sisi pedagang di pasar tradisional, mungkin mereka masih bingung bagaimana memulai maupun cara berjualan online. Bagaimana supaya website, Akun toko maupun kios mereka di media sosial bisa dikunjungi banyak orang, ditambah lagi kurang pengetahuan soal jualan online. Untuk itu juga perlu ada yang mewadahi, di antaranya menerapkan pengelolaan sistem digital dalam transaksi pasar tradisional.

Sebab, jika pedagang tidak memanfaatkan teknologi informasi dan tidak segera melakukan proses digitalisasi perlahan akan kalah saing oleh mereka yang memanfaatkan teknologi.

Di era industry 4.0, banyak hal bisa dilakukan secara digital. Ahli ekonomi terkenal dunia asal Jerman, Prof Klaus Schwab, mengenalkan konsep Revolusi Industri 4.0. dalam bukunya yang berjudul “The Fourth Industrial Revolution” (2017). Ia menjelaskan revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental.

Dalam Revolusi industry 4.0 terjadi digitalisasi di berbagai bidang termasuk ekonomi. Digitalisasi bisnis ditandai dengan transformasi bisnis dari konsep konvensional menjadi virtual dengan tujuan meningkatkan efisiensi kerja sehingga bisnis menjadi lancar.

Pasar tradisional online sebenarnya sudah diterapkan di beberapa daerah, seperti Jakarta.

Gubernur Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Selasa (31/3) seperti dikutip dari Jawapos.com menjelaskan, warga yang hendak menggunakan sistem ini, bisa membuka instagram Perumda (PD) Pasar Jaya. Pilih pasar tradisional yang dituju dan pedagang yang sudah terdaftar lalu berinteraksi lewat telepon. Selesai tawar menawar, barang akan dirim ke lokasi tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun