Anda masih ingat bukan ketika Deklarasi Pasangan SBY-Budiono di Bandung? PKS merupakan Partai terakhir yang menjadi koalisi SBY, saat sebelum berangkat ke lokasi Deklarasi, SBY mengajak Hilmi Aminuddin (Dewan Syuro PKS) untuk bertemu di sebuah hotel, disanalah terjadi pembicaraan empat mata antara sesama Dewan Pembina. Saya tidak mengerti memang mereka membahas apa? Yang jelas Perkiraan Saya Hilmi Aminuddin menawarkan kontrak Koalisi yang harus disepakati oleh SBY jika meminta PKS ikut bergabung, salah satunya adalah Ikut berpartisipasi dalam Pembebasan Palestina dan PKS siap berjuang dengan SBY hingga akhir pemerintahannya, selain itu Perkiraan Saya ketika PKS dan SBY menandatangani kontrak koalisi, PKS menegaskan akan berada di posisi Koalisi yang Kritis dan Membangun. Bukan Koalisi yang diperlihatkan oleh Partai-partai lainnya yang “Nggih….Nggih…Nggihh”.
Jadi, Menurut Saya. Jika ditanya Apakah SBY berani memecat PKS? Saya jawab kemungkinan bukan soal Beranit atau tidaknya SBY, melainkan “perjanjian” SBY bukan juga dengan PKS tetapi perjanjian sesama DEWAN PEMBINA. Jika semasa Dewan Pembina saling bersepakat sebagai orang tua, mungkinkah anak-anaknya (partai-partai koalisi) membangkang?.
[caption id="attachment_172632" align="aligncenter" width="500" caption="PKS-SBY (inilah.com)"]
Sederhananya begini SBY memang Partai Demokrat, tetapi Demokrat tidak bisa mendikte SBY. Makanya Politisi PKS selalu mengatakan bahwa jika bukan pernyataan SBY maka hanya pepesan kosong dan hawa nafsu sebagian kecil orang-orang liberal sekuler di Partai Demokrat.
Pembentukan Opini yang mengada-ada menurut Saya ketika Daniel H.T menyatakan bahwa PKS dari awal sudah menyetujui kenaikan BBM kemudian berubah, kemudian menghakimi PKS menjadi Partai Kecil, lucu Saya membacanya. Mengapa? Karena opini seperti ini sudah lama dimainkan oleh kader-kader partai Demokrat kepada PKS. Sepemahaman Saya PKS sejak dari awal tidak setuju dengan kenaikan BBM dan berakhir tetap tidak setuju dan ini yang dinyatakan Effendi Ghazali di Metro TV dan bisa dibuktikan dengan menelusuri berita PKS terkait BBM di google.com.
Sedangkan sikap KRITIS nya PKS terhadap Pemerintah merupakan bagian dari perjanjian Koalisi yang ditanda tangani sesama Dewan Pembina (SBY-Hilmi). Nah, Masihkah Anda Bingung? Atau mau berpura-pura bingung? Atau menggring Pembaca (baca-rakyat) bingung juga? Lagu lama yang sumbang menurut Saya. Berhentilah membuat Dagelan Politik, karena suara rakyat tidak bisa dibeli dengan Opini.
Mengapa? Dari hasil bacaan Saya di media berulang kali PKS mengatakan tidak mempermasalahkan jika sekalipun SBY dengan bujukan Demokrat untuk mengeluarkan PKS dari Koalisi.
[caption id="attachment_172633" align="aligncenter" width="619" caption="Massa Pemilih PKS (bacadulu.com)"]
Bandung, 4 April 2012
Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)
Seorang Writer,Trainer,Public Speaker dan Entertainer. Punya Kakek Seorang Penulis, Ibu Seorang Penulis dan Istri Seorang Penulis. Pernah Menjadi Jurnalis Sekolah, Kampus, dan Radio. Tulisan baru terbit di KayongPost, Pontianakpost, Banjarmasinpost, Tanjungpurapost, Sriwijayapost, Balipost, Acehpost, Kompas, Republika, Sabili dll. Cita-cita ingin menjadi Jurnalis AlJazeera atau CNN dan bisa menulis jurnal di TIME dan Wartawan Washingtonpost. Anda dapat menghubungi via 085860616183 / YM: assyarkhan, adikalbar / FB: adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adi.rabbani / PIN BB : 322235A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H