Fenomena korupsi di Indonesia dapat dilihat dari sudut pandang teori utilitarianisme. Korupsi dapat dikategorikan sebagai tindakan yang buruk karena menghasilkan ketidakbahagiaan atau ketidaksejahteraan bagi jumlah orang yang banyak. Korupsi dapat menyebabkan kerugian ekonomi, ketimpangan sosial, dan melemahkan demokrasi.
Berikut adalah beberapa dampak-dampak korupsi di berbagai bidang yaitu :
1. Dampak Korupsi di Bidang Ekonomi
=> Dampak korupsi di bidang ekonomi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung.
a. Dampak langsung korupsi di bidang ekonomi adalah dampak yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat seperti Berkurangnya pendapatan negara , Meningkatnya inflasi , Menurunnya daya saing ekonomi.
b. Dampak tidak langsung korupsi di bidang ekonomi adalah dampak yang tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat, tetapi dapat berdampak pada perekonomian secara keseluruhan, yaitu : Menurunnya kepercayaan investor , Meningkatkan ketimpangan sosial, Melemahkan demokrasi.
2. Dampak Korupsi di Bidang Kesehatan
=> Dampak langsung korupsi di bidang kesehatan adalah dampak yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat, seperti ; Meningkatnya biaya kesehatan , Menurunnya mutu pelayanan kesehatan ,dan Meningkatnya angka kematian.
Dampak tidak langsung korupsi di bidang kesehatan adalah dampak yang tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat, tetapi dapat berdampak pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan, yaitu; Meningkatkan angka penyakit, dan Memperburuk kondisi kesehatan masyarakat.
3. Dampak Korupsi Terhadap Pembangunan
=> Seperti Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan adanya korupsi di sektor tersebut mulai dari tahap perencanaan, proses pengadaan, hingga pelaksanaan. Para koruptor  mencari celah yang sudah ada dalam tahap perencanaan mengenai keamanan anggaran, pembayaran proyek atau organisasi pemenang tender. Dalam pelaksanaannya, pengumuman ketenagakerjaan atau pekerjaan fiktif dimanipulasi sehingga menghabiskan dana masyarakat.