" Nanti dulu dev! " kata-kata itu menunjukan bahwa Sara masih tidak ingin segera pergi.
" Tapi aku takutt ".
Dengan detak jantung yang berdebar kencang Devi mengajak lagi kawannya itu untuk pulang, namun ajakannya itu tak dihiraukan oleh Sara, dengan berat hati Devi melangkahkan kakinya, masuk lebih dalam mengikuti Sara.
" Haduhhhhh... ni anak nekat banget sih " Gumamnya dalam hati.
Setelah berada di tengah-tengah ruangan, Sara pun menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Devi yang dari tadi menggandeng tangan Sara dengan erat, Devi hanya bisa tengak tengok kanan kiri saja melihat sekeliling dan berdoa kepada tuhan agar bisa keluar dari ruangan yang membuat bulu kuduknya berdiri dengan cepat.
Sara yang sedari tadi diam dan fokus menatap satu titik di pojokan ruangan membuat jantung Devi makin berdebar kencang, ternyata Sara sedang melihat sosok wanita berambut panjang yang tengah menangis dengan wajah yang begitu pucat, ia mencoba untuk berinteraksi dengan sosok wanita tersebut, Sara merasa seperti ada hal yang ingin disampaikan oleh wanita tersebut kepadanya.Â
Namun saat Sara berusaha menangkap apa maksud dari kehadiran sosok wanita tersebut, perlahan sosok wanita itu berjalan menuju tumpukan buku-buku tua yang ada di lemari. Sara berusaha mengikuti sosok wanita tersebut, ia merasa ada yang ingin ditujukan kepadanya, dan benar saja sosok wanita itu menghilang setelah menjatuhkan salah satu buku dari tumpukan buku tersebut.
" Brakkk.."
" Aaaaaaaaaa...." Teriak Devi terkejut mendengar buku yang tiba-tiba terjatuh dengan sendirinya.
" Ra.. ra.. raaa... ayo kita keluar dari sini aku takut ra " seru Devi sambil berusaha menarik tangan Sara, namun ditarik lagi oleh Sara.
" Tunggu dulu " Sara mencoba mengambil buku yang terjatuh tadi.