Seks merupakan ritual kedewasaan secara manusiawi yang memiliki banyak patron untuk melakukannya.
Dalam pembahasan tentang hal yang berhubungan dengan seksualitas di Indonesia masih dianggap sebagai hal yang tabu, dan kerap menjadi pembahasan terbatas berkaitan tentang tata cara dan etika dalam seks.
Menurut para Ahli seksologi dikaitkan dengan peningkatan hormon pada pria dan wanita mempengaruhi libido dan perilaku seksual, namun mengapa banyak pria yang tidak menyalurkan hasrat seksualnya? apa saja faktor yang menjadi alasan bagi para Pria yang mempertahankan bujangan hingga usia mapan dan belum juga memiliki hasrat untuk  menikah ? Lalu apa kaitannya dengan "Resesi Seks" Sepertinya menarik juga untuk membahasnya lebih lanjut.
inilah 9 Alasan yang menjadi Faktor pengaruh seorang Pria mempertahankan bujangan pada usia mapan,Â
1. Kesibukan
Kesibukan Para Pria yang berambisi sukses untuk mengejar karir ataupun jenjang pendidikan yang tinggi, membuat mencari pasangan menjadi tidaklah begitu penting, namun disaat kesadaran untuk melanjutkan keturunan usia apalagi sudah paruh baya atau tua sehingga mengurungkan niat dan keinginan untuk menikah dan berhubungan seks kepada lawan jenis.
2. Tidak percaya Diri
Secara intrinsik yang paling berpengaruh pada pria yang gemar membujang lama salah satunya adalah ketidak percayaan diri, banyak hal yang menjadi faktor utama diantaranya : Sifat Pemalu, kurang komunikatif dan sulit bersosialisasi dengan lawan jenis, atau bisa juga karena perasaan minder dengan lawan jenis karena dianggap sangat cantik dan merasa tidak layak untuk dirinya, kemudian terkait kesenjangan sosial secara ekonomi, berupa harta benda yang dianggap menjadi tolak ukur kesetaraan dan kecocokan, biasanya pria miskin dan sederhana yang pemalu atau tak banyak uang akan segan melakukan pendekatan karena kekayaan perempuan yang begitu nampak bagi dirinya, sehingga mencocokan selera pada level tertentu sehingga menjadikan dirinya mengurungkan niat untuk menikah hingga tiada batas waktunya.
3. Berpikir tentang beban dan tanggung jawab yang berat
Tidak sedikit Pria menganggap bahwa tanggung jawab pasca pernikahan adalah sebagai beban dan tanggung jawab yang berat, ini erat kaitannya dengan kondisi ekonomi pada penjelasan di nomor 2. bayangan masa depan dengan pasangan hidup terkait pemenuhan ekonomi, rutinitas  nafkah untuk kebutuhan hidup pasca menikah menjadi bayangan ketakutan tersendiri dan menjadi faktor penghambat bagi seorang pria untuk memberanikan diri melangsungkan pernikahan.
4. Hobby
Kegemaran tentang sesuatu yang spesial sebagai Hobby juga bisa melalaikan pikiran seorang pria untuk menikah, terlena dalam perjalanan waktu karena menganggap hobby-nya adalah sumber kebahagiaan dibandingkan menikah dengan seorang perempuan.
5. Sakit Hati
Psikilogis yang terganggu akibat peristiwa penghianatan dan hilangnya orang yang dicintai karena menikah dengan orang lain, terjadinya penghiatan dan perselingkuhan yang berulang juga dapat mempengaruhi seorang pria enggan untuk menikah.
6. Ambisius kesempurnaan
Bagi para pria yang hobby dan sering gonta-ganti pasangan karena ambisius keinginan untuk dapat yang terbaik, sehingga menentukan spesifikasi pasangan dengan tingkat kemauan dirinya yang menganggap kelayakan dan kesempurnaan menjadi ambisi secara pribadi, hal ini menjadi seorang pria hanya sebagai petualang cinta dan tidak sedikit pada akhirnya memilih tetap hidup melajang karena merasa tidak ada yang cocok.
7. Kelainan Seksual
Faktor lain karena guncangan kejiwaan akibat menyukai sesama jenis (homoseksual), potensi untuk menikah dengan perempuan bukanlah sebagai orientasi hidupnya, karena pria dengan kejiwaan penyuka sesama jenis akan cenderung bermanuver untuk memenuhi hasrat seksualitasnya kepada sesama jenis bukan untuk wanita, sehingga pernikahan hanya diinginkan pria dengan pria, tentunya ini menjadi kendala tersendiri karena bertentangan dengan norma dan etika yang ada pada sebagian besar masyarakat indonesia.
8. Penyakit Berat
Bagi seorang pria yang berlabel penyakitan dan memiliki masalah kesehatan serius, yang menganggap dirinya tidak berguna dan tidak mampu menghadapi persoalan pemenuhan disaat menikah, sehingga seorang pria yang memiliki sakit berat atau parah akan cenderung menghindari pernikahan, karena kekhawatiran tidak berdaya dan meninggal dalam perjalanan.
9. Impotensi
Penyakit Seksual yang mengakibatkan kurangnya stamina dan mempengaruhi rangsangan dan kinerja pada alat kelamin pria yang tidak dapat mendukung dalam melakukan  berhubungan seksual, hal ini begitu menjadi paradigma yang menyeramkan bagi seorang pria dalam benak pikirannya, karena menganggap seks merupakan eksistensi setelah nikah, dan berhubungan seks dalam pikiran seorang pria suatu keharusan memberikan kepuasan penyaluran syahwat bagi pasangan, seks bagi sebagian pria dianggap sebagai benteng pertahanan kebahagiaan dalam kehidupan berumah tangga untuk fase penting melanjutkan keturunan.
Demikianlah beberapa faktor dan alasan yang menjadi pengaruh pada persoalan utama bagi seorang pria untuk tetap mempertahankan bujangan hingga usia dewasa bahkan tua mengabaikan hasrat seksualitasnya, tentunya hal ini akan mempengaruhi tingginya "resesi seks" yang dipengaruhi rendahnya tingkat pernikahan. Bagi anda yang masih Bujangan apakah ada kriteria diantara penjabaran tersebut ? Apabila ada maka segeralah untuk berkonsultasi kepada ahlinya sebagai jalan penyelesaiannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI