Rusia dan Cina akan melakukan Patroli Militer bersama di Kawasan Asia Pasifik, kelompok udara pembom Strategis Tu-95ms dan Pembom jet Xian H-6
"Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START), Pihak Rusia sangat menghargai START, namun harus ada kondisi yang sesuai", ujar Zarakhova juru bicara Rusia," dan Rusia tidak berniat membahas perjanjian START dengan Amerika Serikat, Karena Amerika Serikat bermaksud memasok lebih banyak senjata ke wilayah konflik (Kyiv), dimana federasi Rusia terlibat langsung."
Menyikapi kritik terhadap serangan Rusia pada infrastruktur energi Ukraina, Dia membenarkan adanya serangan Aliansi di infrastruktur energi Bekas Yugoslavia untuk mencegah aktifitas mesin militer dan enggan meminta maaf untuk itu.
Beberapa hari setelah mendapat informasi bantuan $53 Juta Amerika untuk Ukraina, datang kabar dari Dinas Militer Rusia bahwa Rusia dan Cina akan melakukan Patroli Militer bersama di Kawasan Asia Pasifik, kelompok udara pembom Strategis Tu-95ms dan Pembom jet Xian H-6, dengan pengawalan menggunakan Pesawat Su-30 dan Su-35 milik Rusia dan akan terbang di perairan Jepang dan Laut Cina Timur.Â
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari rencana kerjasama militer untuk tahun 2022 dan tidak ditujukan kepada negara ketiga manapun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H