Mohon tunggu...
Adi Prayoga
Adi Prayoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meletusnya Perang Dunia I

17 Oktober 2024   02:47 Diperbarui: 17 Oktober 2024   02:47 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendahuluan

Pada abad ke-19, penjajahan menyebar di Eropa. Negara-negara Eropa seperti Inggris dan Perancis telah mendirikan pemerintahan kolonial di banyak belahan dunia. Jerman, yang telah bersatu secara politik lebih lama dibandingkan negara lain, bekerja keras untuk tetap menjadi yang terdepan dalam kompetisi ini.

 Pada awal abad ke-20, Eropa terpecah menjadi dua kutub kepentingan yang berlawanan. Di satu sisi adalah Inggris, Prancis, dan Rusia, dan di sisi lain adalah Jerman dan Kekaisaran Austria-Hongaria, yang diperintah oleh Habsburg. Ketegangan antara kedua kelompok ini meningkat dari hari ke hari, dan pembunuhan pada tahun 1914 menyebabkan perang.

Pangeran Franz Ferdinand, pewaris Kekaisaran Austria-Hungaria, dibunuh oleh kaum nasionalis Serbia yang berusaha mengekang pengaruh kekaisaran di Balkan. Hasutan yang terjadi setelah peristiwa ini segera melibatkan seluruh benua Eropa dalam peperangan.

Pertama, Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia. Kemudian Rusia, sekutu tetap negara Serbia, menyatakan perang terhadap Kekaisaran Austro-Hongaria. Setelah itu, Jerman, Inggris Raya, dan Prancis silih berganti berperang.

Sebab-sebab terjadinya Perang Dunia I

1.Sebab Umum

*Persaingan politik dan Militer

Pada abad ke-19, negara-negara Eropa berebut kekuasaan di seluruh Eropa. Negara-negara tersebut telah mencapai kemajuan yang cukup pesat, termasuk di bidang politik, ekonomi, dan militer. Adanya liberalisme ekonomi yang melahirkan kapitalisme dan perdagangan bebas menyebabkan munculnya imperialisme modern, Inggris dan negara-negara maju di Eropa, serta dimulainya revolusi industri pertama di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya. Dengan pecahnya persaingan antar negara-negara Eropa untuk memperoleh koloni, permusuhan antar negara tersebut dimulai pada tahun 1995, yang berujung pada pecahnya Perang Dunia I.

Konflik politik dan ekonomi mencapai klimaks dan diduga menjadi penyebab perang dunia pertama, Krisis Juli,y ang ditemukan di kota Bremen dan Hamburg didistribusikan. Pecahnya Perang Dunia I disebabkan oleh konflik antara negara-negara Eropa seperti Jerman dan Perancis, Jerman dan Inggris Raya, serta Jerman dan Rusia. Konflik antara Jerman dan Perancis yang ingin mengedepankan kebijakan Quevenche adalah konflik antara Jerman dan Perancis yang ingin membalas dendam kepada Jerman atas kekalahannya di sektor industri dan daerah jajahan pada perang tahun 1870-1871.

Angkatan Laut Jerman berhasil. Penyebab konflik antara Jerman dan Rusia adalah karena Jerman dipandang sebagai penghambat kebijakan air panas Rusia, upaya negara Rusia untuk mencari pelabuhan yang tidak membeku di musim dingin dan jatuh ke Laut Mediterania.

Perlawanan Rusia terhadap Kekaisaran Austro-Hungaria, kedua negara berupaya memberikan pengaruh di Balkan, dan Rusia mendukung gerakan Serbia Besar dalam menerapkan kebijakan pemanasan. Tindakan Rusia ini menimbulkan ketegangan di kawasan bahkan memicu pecahnya Perang Dunia I. Dalam konflik antara Austria dan Italia, Italia menganggap sebagian wilayah ini, yaitu Tyrol Selatan, Dalmatia, dan Istien, sebagai wilayah "rekursif" yang didominasi Austria, yaitu wilayah milik Italia yang dikuasai musuh.

*Munculnya Persekutuan (Aliansi) Negara negara Eropa

Terbentuknya Persukutuan Triple Alliance 1882 (Jerman, Austria-Hungaria, dan Italia), Pada tahun 1882, Italia bergabung dengan aliansi ganda antara Jerman dan Austria-Hongaria. Aliansi Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia disebut Triple Alliance. Aliansi ini mendapat dukungan penuh dari Otto von Bismarck. Aliansi Tiga adalah aliansi militer antara Jerman, Kekaisaran Austro-Hongaria, dan Italia. Seperti Jerman dan Kekaisaran Austria-Hongaria, Italia memiliki keinginan yang sama untuk menjaga stabilitas nasional, dan pada tahun 1881 Italia bentrok dengan Prancis terkait Tunisia.

Pada tahun 1882, Italia menjalin kerjasama bilateral dengan Jerman dan Austria-Hongaria. Ketiga negara ini mempunyai cita-cita yang sama untuk menjadi negara adidaya atau negara adidaya di awal abad ke-20. Nama ketiga negara ini adalah Central Power atau Central Front.

Terbentuknya Persekutuan Triple Entente (Prancis, Inggris, Rusia), Pada tahun 1892, negara Rusia mencoba melawan Triple Alliance. Rusia bekerja sama dengan Perancis menandatangani Aliansi Perancis-Rusia atau Aliansi Perancis-Rusia, Perjanjian Persahabatan Militer antara Perancis dan Rusia yang ditandatangani pada tanggal 4 Januari 1892. Triple Entente berasal dari kata Perancis "Entente". "Ini berarti 'kesepakatan'. Nama ini mengacu pada orang Inggris, Prancis, dan Rusia.

Sejarah persahabatan ini dimulai pada tanggal 31 Agustus 1907, dengan penandatanganan Negosiasi Anglo-Rusia, atau Perjanjian Anglo-Rusia, di St.Sankt Peterburg. Petersburg ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Kekaisaran Rusia, Alexander Izvorsky, dan Duta Besar Inggris untuk Rusia, Sir Arthur Nicholson. "Consensus Friendly Entente" berasal dari kata Perancis "Cordial", yang berarti "keramahan". Perjanjian tersebut ditandatangani secara rahasia di London. Ini dimulai dengan negosiasi persahabatan antara Menteri Luar Negeri Perancis Thophile Deleaza, Duta Besar Perancis untuk Inggris Paul Cambon, dan Menteri Luar Negeri Inggris Sir Lansdowne.

Terjadinya Perlombaan Sejata dan Perebutan Wilayah Antara Front-Front, Munculnya perlombaan senjata antar aliansi yang bersaing muncul dari rasa saling curiga terhadap serangan yang dilakukan oleh negara-negara yang bersaing. Salah satu bentuk persaingannya adalah perlombaan senjata antara Inggris dan Jerman. Kemudian perlombaan senjata yang dilakukan Inggris dan Jerman menyebar ke seluruh Eropa. Persaingan ini kemudian meluas melalui perluasan wilayah jajahan negara lain. Upaya penaklukan wilayah tersebut antara lain Kekaisaran Austria-Hungaria yang menguasai wilayah Bosnia dan Herzegovina pada tahun 1908-1909.

*Pengaruh Darwinisme

Darwinisme merupakan ideologi yang diilhami oleh filsuf Jerman Georg Wilhelm Friedrich Hegel, yang lahir pada tanggal 27 Agustus 1770 di Stuttgart, Wrttemberg. Pengaruhnya berkisar dari para pemikir dari berbagai posisi, termasuk Bradley, Sartre, Hans Kuhn, Bruno Bauer, Max Steiner, Karl Marx dan para pengikutnya.

Sebelum Perang Dunia I, banyak yang percaya bahwa perang sangat bermanfaat bagi negara dan bahkan diperlukan. Alasan utama kesalahan besar ini adalah karena mereka percaya pada satu gagasan: ajaran Darwin (Darwinisme). Sejarawan Amerika Thomas Knapp menjelaskannya sebagai berikut: Perang dianggap membersihkan, menggairahkan, dan menyegarkan. Sistem pendidikan di sebagian besar negara Eropa diresapi oleh semacam mentalitas kompetitif Darwinian yang mana perang didorong dan dipandang sebagai sesuatu yang mulia.

Berdasarkan catatan para pemimpin perang tersebut di atas, Perang Dunia I dimulai oleh para penguasa Eropa yang meyakini bahwa perang, pertumpahan darah, penderitaan, dan penderitaan bangsa lain merupakan bagian dari "hukum alam". Kita dapat menyimpulkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh hal tersebut. Teori evolusi Darwin memaksa generasi untuk menerima keyakinan yang salah tersebut, sehingga konflik antar manusia terus bermunculan, salah satunya adalah pecahnya perang dunia.

2.Sebab Khusus

Pembunuhan Frans Ferdinand dan istrinya, Putra Mahkota Kekaisaran Austria-Hungaria, di Sarajevo, ibu kota Bosnia, pada 28 Juni 1914 dianggap sebagai penyebab spesifik pecahnya Perang Dunia I. Setelah diselidiki, pelakunya diketahui bernama Gavrilo Princip. Dia adalah anggota pasukan rahasia Tangan Hitam Serbia yang berusaha membebaskan Balkan dari tangan Kekaisaran Austria-Hungaria.

Franz Ferdinand (18 Desember 1863 -- 28 Juni 1914) adalah pewaris takhta Kekaisaran Austria dan penguasa Hongaria dan Bohemia dari tahun 1889 hingga pembunuhannya diumumkan di Sarajevo. Ia adalah seorang pangeran. Kekaisaran Austria-Hongaria adalah sebuah tindakan nasionalis Serbia melawan Kekaisaran Austria-Hongaria.

Revolusi Oktober dan Pengaruhnya terhadap Perang Dunia I

Revolusi Oktober merupakan peristiwa penting yang mempengaruhi Perang Dunia I. Revolusi Oktober, atau biasa dikenal dengan Revolusi Bolshevik, adalah revolusi yang dipimpin oleh Vladimir Ilyich Ulyanov atau lebih dikenal dengan Lenin, Partai Komunis Rusia.

Revolusi ini, yang bertujuan untuk menggulingkan Persatuan Nasionalis yang dipimpin oleh Alexander Kerensky, dan mengakibatkan pengalihan kekuasaan, membawa kekacauan luar biasa ke Rusia dan jalannya Perang Dunia I. Revolusi ini menandai runtuhnya seluruh pengaruh monarki Rusia, khususnya dinasti Romanov yang telah memerintah Rusia selama bertahun-tahun. Revolusi ini menginspirasi Perang Dunia I. Dampak ini termasuk gencatan senjata dengan Jerman, pembunuhan kerajaan, dan meningkatnya dukungan Uni Soviet terhadap Sekutu.

Akhir perang Dunia I

Kekalahan Jerman di Front Barat membuat kehidupan masyarakat semakin sulit. Situasi ini memicu gerakan komunis (Spartacist) untuk menggulingkan pemerintahan di Jerman. Jerman diserang dua kali oleh pemberontakan Sekutu dan komunis. Karena serangan ini, Jerman harus menyerah pada tahun 1918. Hitler menggambarkan gerakan Spartacus sebagai tikaman dari belakang bagi Jerman, yang berujung pada turunnya Kaiser Wilhelm II dan pengambilalihan pemerintahan oleh Elbert (seorang sosialis). Akhirnya Jerman dinyatakan sebagai republic dan menyerah kepada Sekutu.

Sementara itu di Austria terjadi pemberontakan oleh komunis dan Slavia. Hal ini memaksa Kaisar Charles (penerus Franz Joseph II) untuk turun tahta pada tahun 1918, dan Kekaisaran Austria-Hongaria menjadi sebuah republik.

Setelah Perang Dunia I, baik negara yang menang maupun yang kalah sibuk membuat perjanjian damai berikut ini. Perjanjian Versailles, Perjanjian Saint-Germain, Perjanjian Neuilly, Perjanjian Trianon dan Perjanjian Svres. Perang Dunia I akhirnya berakhir pada tahun 1918 setelah empat tahun serangan yang gagal dilakukan oleh pasukan Jerman, Prancis, dan Inggris.Namun, perdamaian yang dideklarasikan pada pukul 11 pagi tanggal 11 November tidak membawa kebahagiaan bagi siapa pun. Ratusan ribu tentara tidak mampu berperang. Setelah tinggal di parit yang penuh dengan lumpur, tanah, dan mayat, beberapa orang merasa mustahil untuk mengatasi dampak psikologis perang.

Suatu jenis trauma yang dikenal sebagai "kejutan cangkang" atau "kejutan bom" sangat umum terjadi di kalangan veteran. Hal ini menyebabkan serangan kecemasan dan syok parah pada orang yang terkena dampak. Ketakutan akan bom atom yang saya alami setiap hari selama empat tahun terpatri di benak saya. Bagi beberapa korban, penyebutan kata "bom" saja sudah membuat mereka merasa perlu untuk bersembunyi.

Beberapa veteran merasa ngeri setiap kali melihat seragam mereka. Puluhan ribu tentara juga kehilangan anggota tubuh dalam perang ini. Mereka adalah tentara yang mata, rahang, atau hidungnya rusak akibat pemboman. Oleh karena itu, topeng khusus diciptakan di Eropa untuk menyembunyikan wajah jelek mereka.

Penderitaan besar Perang Dunia I juga tercermin dalam karya seni. Karya-karyanya pascaperang menggambarkan rasa sakit dan penyakit mental. Karya-karya ini tidak hanya mencerminkan keadaan pikiran sang seniman, tetapi juga seluruh generasi. Generasi yang sangat merasakan dampak perang kemudian disebut sebagai "Generasi yang Hilang".

Referensi

Aditya, I. A. (2022). Sejarah Perang Dunia 1 : 1914 -1918. Surabaya: Media Edukasi Creative.

Candra Ulfah Kusuma Dewi, Y. Y. (2022). Revolusi Oktober dan Pengaruhnya bagi Perang Dunia 1. Bihari : Junal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah, 5.1.

Djaja, W. (2012). Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta: Ombak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun