Mohon tunggu...
Adinda Sekar Nur Affiah
Adinda Sekar Nur Affiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Nama : Adinda Sekar Nur Affiah Nim: 43222010043 Jurusan: Akuntansi Kampus: Universitas Mercu Buana Dosen pengampu: Prof. Apollo Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2 - Diskursus Kepemimpinan Serat Wedhatama KGPAA Mangkunegara IV pada upaya pencegahan korupsi

11 November 2023   13:21 Diperbarui: 11 November 2023   13:21 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pupuh kinanthi mengandung pesan tentang asmara dan hubungan antarpribadi. Maknanya menyoroti pentingnya memiliki hubungan yang harmonis, saling pengertian, dan didasari oleh kasih sayang dalam menjalani kehidupan berpasangan.

Kelima pupuh dalam Serat Wedhatama didasarkan pada ajaran filsafat Jawa yang sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kehidupan yang penting dan bermanfaat bagi manusia, dengan fokus pada upaya mencapai kebijaksanaan, keselarasan, dan kesempurnaan dalam kehidupan sehari-hari.

Serat wedhatama juga memiliki tipe kategori dalam leardership (kepemimpinan), yaitu :

  • Nistha: Nistha merupakan sebuah kata dalam bahasa Sanskerta yang secara umum dapat diartikan sebagai ketekunan, keyakinan, atau kesetiaan terhadap suatu keyakinan atau ajaran spiritual. Dalam konteks keagamaan atau kebijaksanaan, istilah ini merujuk pada tingkat kesetiaan, kepercayaan, atau fokus yang sangat tinggi terhadap prinsip atau praktik spiritual mikir diri sendiri, dan kelompoknya sendiri.
  • Madya: Tahu kewajiban, dengan baik, dan haknya dia ambil.
  • Utama: istimewa, tidak ada pamrih apapun, melampaui keutamaannya.

Metode pembinaan akhlak dalam Serat Wedhatama, yaitu:

     1. Mengendalikan hawa nafsu

Dalam pupuh pertama Serat Wedhtama di jelaskan bahwa hal terbesar dalam diri ini adalah pengendalian diri dari nafsu. Pengendalian nafsu dan pengembangan kematangan emosi hendaknya dilakukan dengan menganjurkan hal-hal baik dan mencegah perbuatan buruk. Dalam mengendalikan hawa napsu kita bisa melakukan beberapa cara seperti berpuasa, bertapa dan semedi.

     2. Meneladani leluhur

Dalam Serat Wedhatama bait 10 dan bait 21 di jelaskan bahwa meneladani leluhur sangat penting, sebab hal tersebut sangat penting bagi seseorang untuk menjalani kehidupannya dengan benar yang mengikuti atau meneladani seseorang yang dianggap sebagai panutan.

     3. Membiasakan membersihkan jiwa

Dalam Serat Wedhatama bait 31 di jelaskan bahwa membersihkan jiwa sangat penting seperti penyakit hati, penyakit hati bisa disembuhkan dengan membiasakan jiwa diantaranya seperti bertindak rendah hati, berdzikir dan mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa.

Hidup manusia ada itu ada 3 perkara:

  • Wirya (keluhuran): wirya dalam konteks ini merujuk pada keluhuran atau keutamaan dalam hidup. Ini mencakup sifat-sifat mulia seperti kebajikan, etika, integritas, dan sikap yang luhur.
  • Arto (kekayaan dan kemakmuran) : arto mengacu pada kekayaan dan kemakmuran materi yang melibatkan sumber daya yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup, kesejahteraan ekonomi, serta kesempatan dan akses terhadap kehidupan yang layak. 
  • Winasis (ilmu pengetahuan) : Winasis menunjukkan pada ilmu pengetahuan atau pengetahuan yang mendalam. Ini mencakup pengetahuan, pemahaman, dan kebijaksanaan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pengetahuan spiritual, ilmu pengetahuan, dan kebijaksanaan praktis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun