Nama: Adinda Sekar Nur Affiah
NIM: 43222010043
Prodi: S1 Akuntansi
Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB
A. KepemimpinanÂ
Pepatah mengatakan bahwa "sebuah perjalanan dimulai dengan langkah pertama" sama seperti kepemimpinan maka dalam sebuah pekerjaan, organisasi atau kelompok sangat di butuhkan kepemimpinan, untuk menuju tujuan bersama secara efektif dan efisien. Jika ada kepemimpinan maka di butuhkan seorang pemimpin yang baik dan benar untuk memimpin suatu organisasi tersebut agar berjalan sesuai tujuan yang di rancang.
Kepemimpinan adalah kualitas yang penting dalam dunia bisnis dan organisasi, menjadi kunci bagi kesuksesan dan pencapaian tujuan bersama. Pendahuluan kepemimpinan bertujuan untuk memberikan pemahaman awal tentang konsep kepemimpinan kepada individu. Kepemimpinan melibatkan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, menginspirasi, dan memotivasi orang lain. Seorang pemimpin yang efektif mampu mengarahkan timnya dengan visi yang jelas, memanfaatkan keterampilan komunikasi yang baik, dan mengambil keputusan yang tepat.
Menurut Kartono (2010), setiap pemimpin memiliki karakteristik dan kepribadian unik yang memengaruhi perilaku dan gaya kepemimpinanya. dipengaruhi kepada beberapa gaya kepemimpinan, seperti kharismatik, administratif, dan demokratis. Namun, konteks tersebut berpengaruh pada perguruan tinggi, seperti beberapa gaya kepemimpinan yang memiliki kelemahan dalam pelaksanaannya. Salah satunya adalah kesulitan dalam memotivasi anggota organisasi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas. Jika setiap kali anggota harus menerima perintah atau arahan, maka akan sulit untuk mencapai perbaikan mutu yang berkelanjutan. Oleh karena itu, kepemimpinan perlu digunakan untuk menumbuhkan motivasi, yaitu kesadaran individu dan kelompok tentang perlunya meningkatkan kualitas kinerja secara mandiri maupun bersama-sama. Dengan menggunakan kepemimpinan untuk memberikan arahan dan perintah yang perlu ditingkatkan mutunya, serta membangun motivasi intrinsik, diharapkan perguruan tinggi dapat terus meningkatkan mutu kinerja baik secara individu maupun sebagai organisasi.
- Pengertian kepemimpinan menurut para ahli
1. Wahjosumidjo
Menurut Wahjosumidjo, kepemimpinan pada dasarnya adalah sesuatu yang merupakan bagian intrinsik dari diri seorang pemimpin. Hal ini berhubungan dengan sifat tertentu contohnya tentang personalitas. Selain itu, kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan atau aktivitas. Seorang pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kedudukan atau posisinya, serta gaya atau perilaku yang dimiliki oleh pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan melibatkan proses interaksi dan hubungan antara pemimpin, anggota, atau pengikutnya dengan situasi yang ada. Dengan demikian, kepemimpinan merupakan gabungan antara karakteristik diri pemimpin dan aktivitas yang dilakukan dalam memimpin. Hal ini mencakup interaksi antara pemimpin, anggota, atau pengikut, serta situasi yang mempengaruhi kepemimpinan tersebut.
2. Sutarto Wijono
berdasarkan Sutarto, kepemimpinan mempunyai arti menjadi rangkaian aktivitas penataan. aktivitas ini melibatkan keahlian seseorang untuk mensugestikan sikap orang lain agar tercapai tujuan yang ditetapkan dalam situasi tertentu. Secara lebih spesifik.
3. Fiedler
berdasarkan Fiedler, kepemimpinan intinya adalah sebuah pola yang timbul ketika seseorang menggunakan otoritas yang dimiliki serta pengaruhnya terhadap sekelompok orang. Pola ini bertujuan untuk mendorong kerja sama antara orang-orang tersebut untuk mencapai target. kepemimpinan melibatkan penunjukkan kewenangan oleh individu dan penggunaan pengaruhnya untuk mengarahkan kelompok orang agar bekerja sama mencapai tujuan bersama. Fiedler berkata, kepemimpinan pada dasarnya merupakan sebuah pola yang muncul saat seseorang menggunakan otoritas yang dimiliki serta pengaruhnya terhadap sekelompok orang. Pola ini bertujuan untuk mendorong kerja sama antara orang-orang tersebut pada mencapai tujuan yg telah ditetapkan. dengan istilah lain, kepemimpinan melibatkan penunjukkan wewenang oleh individu dan penggunaan pengaruhnya untuk mengarahkan kelompok orang supaya bekerja sama mencapai tujuan bersama.
4. Ralp M.Stogdill
Bahwa kepemimpinan bisa diartikan menjadi sebuah proses dimana seseorang menyampaikan impak terhadap berbagai aktivitas kelompok yang terorganisasi dengan tujuan kepemimpinan membuat kelompok memutuskan dan mencapai sasaran yang telah di penngaruhi.
- Pentingnya kepemimpinan
Secara keseluruhan, kepemimpinan memiliki manfaat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Berikut ini adalah manfaat dan pentingnya kepemimpinan:
1. Mengarahkan dan menginspirasi
Seseorang pemimpin memiliki peran penting pada mengarahkan anggota tim atau organisasi untuk menuju tujuan yang ditetapkan. Pemimpin yang baik mempunyai visi yang kentara, mampu mengkomunikasikan tujuan tersebut, serta menginspirasi anggota tim buat mencapainya.
2. Mengembangkan produktivitas
Kepemimpinan yang efektif dapat meningkatkan produktivitas kelompok atau individu. Seorang pemimpin dapat memberikan arahan yang baik, mengalokasikan tugas yang bijaksana, serta memberikan umpan balik yang konstruktif, dapat membantu meningkatkan kinerja dan hasil yang dicapai.
3. Meningkatkan motivasi dan keterlibatan
Pemimpin yang baik dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan anggota tim. Dengan memberikan dukungan, memperhatikan kebutuhan individu, dan memberikan pengakuan atas kontribusi mereka, seorang pemimpin dapat terciptanya lingkungan kerja yang baik dan memotivasi kelompok untuk memberikan yang terbaik.
4. Mengembangkan potensi individu
Kepemimpinan yang efektif mampu mengarahkan dan mengembangkan potensi individu. Seorang pemimpin dapat membantu memperkuat kekuatan individu, memberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang, serta menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan individu yang lebih baik.
5. Membangun tim yang solid
Kepemimpinan memiliki peran penting dalam membuat kelompok atau tim yang efektif. Seorang pemimpin yang terampil mampu mengenali dan memanfaatkan kekuatan serta keahlian setiap anggota tim, serta mempromosikan hasil diskusi dan saling percaya dalam kelompok.
6. Menyampaikan perubahan
Pemimpin dapat membantu menyampaikan dan mengelola perubahan dengan lebih baik. Seorang pemimpin yang efektif mampu mengkomunikasikan alasan dan manfaat perubahan kepada anggota tim, serta membantu mereka menyesuaikan diri secara positif terhadap perubahan tersebut.
- Aspek Kepemimpinan
Aspek -- aspek penting dalam kepemimpinan, sebagai berikut :
1. Isi dan tujuan
Seorang pemimpin harus wajib mempunyi visi yang jelas perihal arah yang ingin dicapai oleh kelompok atau organisasi. Pemimpin juga harus mampu mengkomunikasikan tujuan ini dengan jelas kepada anggota tim.
2. Kepemimpinan sebagai kemampuan untuk menggunakan kekuasaan
Kemampuan dalam menggunakan berbagai bentuk kekuasaan merupakan aspek penting dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin umumnya menggunakan kekuasaannya untuk memengaruhi perilaku anggota kelompoknya dalam mencapai tujuan tertentu. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara dan metode
3. Keterampilan pengambilan keputusan
Seorang pemimpin harus memiliki keterampilan untuk membuat keputusan baik dan tepat waktu. Keputusan yang diambil oleh pemimpin akan mempengaruhi kelangsungan dan kesuksesan kelompok atau organisasi.
4. Motivasi
Pemimpin wajib mempunyai motivasi anggota tim untuk bekerja sama dan mencapai hasil yang diinginkan. Hal ini melibatkan pemberian penghargaan, pengakuan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk meningkatkan motivasi.
5. Kemampuan mengelola topik
Konflik adalah bagian alami dari kehidupan kelompok atau organisasi. Pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan meny konflik dengan cara yang konstruktif.
6. Memecahkan masalah
Pemimpin harus mampu mengidentifikasi masalah yang muncul, menganalisis akar penyebabnya, dan mencari solusi yang efektif. Kemampuan ini memungkinkan pemimpin untuk mengatasi hambatan dan mencapai tujuan dengan lebih baik.
- Teori kepemimpinan
1. Teori Kualitas Kepemimpinan (Trait Theory)
Teori ini mengemukakan bahwa kepemimpinan dapat dijelaskan melalui sifat-sifat atau karakteristik pribadi yang dimiliki oleh seorang pemimpin.
2. Teori Gaya Kepemimpinan (Leadership Style Theory)
Teori ini serius pada gaya kepemimpinan yang dipergunakan oleh seseorang pemimpin pada berinteraksi menggunakan anggota tim. Beberapa gaya kepemimpinan yang umum ialah otoriter, demokratis, serta laissez-faire. Teori ini menganggap bahwa gaya kepemimpinan akan mensugesti motivasi, komunikasi, serta produktivitas pada grup.
3. Teori Situasional Kepemimpinan (Situational Leadership Theory)
Teori ini menyatakan bahwa tipe kepemimpinan yang efektif bergantung pada situasi yang dialami oleh pemimpin. Pemimpin perlu menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka berdasarkan tingkat keterampilan dan kematangan anggota tim, serta kelompok tugas yang dihadapi.
4. Teori Transformasional Kepemimpinan (Transformational Leadership Theory)
Teori ini mengemukakan bahwa pemimpin yang efektif dapat menginspirasi dan memotivasi anggota tim untuk mencapai kinerja yang tinggi dengan menciptakan perubahan dan mengembangkan potensi individu. Pemimpin transformasional mampu mempengaruhi anggota tim melalui pengaruh dan hubungan pribadi yang kuat.
5. Teori Pendekatan Kontingensi Kepemimpinan (Contingency Leadership Approach)
Teori ini menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung keselarasan antara tepi kepemimpinan dan kondisi situasi tertentu. Contoh teori ini adalah Teori Kontingen Fiedler, di mana efektivitas kepemimpinan dipengaruhi oleh hubungan antara gaya kepemimpinan, kekuasaan posisi, dan hubungan kepemimpinan-anggota.
6. Teori Transaksional
Perjanjian ini dibuat dengan tujuan mencapai pertukaran atau transaksi yang sepadan, di mana kedua pihak saling menguntungkan. Pemimpin menawarkan insentif atau penghargaan kepada anggota tim sebagai imbalan atas pencapaian tujuan atau kinerja yang diinginkan. Dalam hal ini, hubungan antara pemimpin dan anggota tim didasarkan pada saling memberikan dan menerima dalam rangka mencapai hasil yang diinginkan.
- Fungsi kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan mencakup aspek aspek penting, antara lain:
1. Fungsi Instruktif (Memberi Perintah)
Fungsi tersebut melibatkan komunikasi pada satu arah dimana pemimpin bertindak sebagai komunikator dan menentukan apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan harus dilaksanakan, dan di mana tugas tersebut harus dilakukan supaya keputusan bisa dilaksanakan secara efektif. Untuk mencapai kepemimpinan yang efektif, diharapkan kemampuan untuk menginspirasi serta memotivasi orang lain supaya mereka mau melaksanakan perintah. Dalam hal ini, pemimpin memiliki peran penting dalam menggerakkan dan memotivasi anggota tim agar mereka mau dengan sukarela melaksanakan tugas sesuai dengan keputusan yang telah diambil. Komunikasi yang efektif dari pemimpin kepada anggota tim menjadi kunci penting dalam mencapai tujuan bersama. Pemimpin juga harus mampu menjadi sumber motivasi dan inspirasi pada orang orang yang di sekitarnya, sehingga mereka mau dengan sukarela melaksanakan perintah yang diberikan.
2. Fungsi konsultatif
Fungsi tersebut melibatkan komunikasi dalam dua arah, di mana komunikasi dilakukan untuk mendapatkan masukan dan umpan balik guna memperbaiki serta menyempurnakan keputusan yang telah diambil dan dilaksanakan. Melalui menjalankan fungsi konsultatif, diharapkan keputusan yang diambil oleh pemimpin akan mendapatkan dukungan untuk diinstruksikan, maka kepemimpinan dapat berjalan dengan efektif. Konsultasi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi anggota tim untuk memberikan masukan, berbagi pengalaman, dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan melibatkan anggota tim dalam proses konsultatif, pemimpin dapat mengambil keputusan yang lebih baik informasi, memperoleh persetujuan, dan menciptakan rasa memiliki yang kuat di antara mereka. Melalui fungsi konsultasi yang efektif, pemimpin dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan kolaboratif, serta membangun kepercayaan dan komitmen dari anggota tim. Dengan demikian, kepemimpinan dapat berkembang secara efektif dan menghasilkan keputusan yang lebih baik dan dapat dijalankan dengan dukungan dari seluruh tim.
3. Fungsi partisipasi
Pemimpin berusaha untuk mendorong partisipasi orang-orang yang ia pimpin dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaannya. Partisipasi tersebut dilakukan dengan kontrol dan arahan yang jelas, bekerja sama tanpa campur tangan atau mengambil alih tugas orang lain. Meskipun terlibat, pemimpin harus tetap memegang peran sebagai pemimpin dan tidak menjadi pelaksana.
4. Fungsi delegasi
Fungsi ini dilakukan dengan memberikan kewenangan kepada orang lain untuk membuat keputusan, baik dengan persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pemimpin. Fungsi delegasi pada dasarnya berhubungan dengan kepercayaan. Orang-orang yang menerima delegasi harus dipercaya sebagai mitra pemimpin yang memiliki prinsip, persepsi, dan aspirasi yang sama.
5. Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalian memiliki tujuan untuk memastikan agar kegiatan anggota tim berjalan dengan arah dan koordinasi yang efektif, sehingga mencapai tujuan bersama secara optimal. Kepemimpinan yang berhasil atau efektif mampu menjalankan fungsi pengendalian ini melalui aktivitas bimbingan, arahan, koordinasi, dan pengawasan.
B. DisiplinÂ
Pentingnya disiplin dalam kehidupan sehari hari tidak bisa diabaikan karena disiplin sebagai pilar utama untuk memberi arah kepada individu untuk meraih tujuan dan kesuksesan. Ketika disiplin telah menjadi kewajiban yang harus dipatuhi, maka dampak yang muncul saat melanggar akan sangat dirasa dalam kehidupan karena disiplin memiliki banyak sekali hal positif yang diperoleh melalui ketaatan dan keteraturan dalam hidup. Secara esensial, disiplin adalah prilaku yang menguntungkan, meskipun tidak semua orang mampu melakukannya.
Apa yang dimaksud dengan disiplin? Mengapa kita harus belajar disiplin? Disiplin adalah sikap yang harus kita tanamkan sejak kecil dan kesadaran diri sendiri untuk mengontrol kesopanan sesuai dengan aturan yang berlaku. Sikap disiplin timbul dari motivasi kesadaran internal setiap individu yang dijalani secara konsisten tanpa desakan atau tekanan dari orang lain, maka akan terbentuk kebiasaan disiplin yang melekat. Tujuan disiplin mampu memberikan pembelajaran dan pengajaran pada individu untuk meningkatkan pendalian diri dan membantu untuk evaluasi diri, selain itu bisa memungkinkan individu untuk mematuhi aturan yang ada, dan bisa membuat individu dipercaya oleh orang lain karena dapat bekerja tepat waktu dan mentaati peraturan yang ada. Selain tujuan tersebut, ada juga tujuan lain, yaitu membuat seseorang dapat terlatih untuk mengajarkan dan mengontrol prilaku yang bai atau tidak baik untuk dirinya sendiri.
- Pengertian disiplin menurut para ahli
Untuk memahami disiplin lebih lanjut ada beberapa pengertian yang di sampaikan oleh para ahli. berikut adalah pengertian disiplin menurut para ahli :
1. Siswanto
Menurut pandangan Siswanto, disiplin adalah sikap yang melibatkan penghormatan, penghargaan, ketaatan, dan patuh terhadap peraturan yang ada, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Jika ada pelanggaran, sanksi diberikan tanpa adanya penolakan.
2. John Macquarrie (Dari segi etika)
Menurut John Macquarrie disiplin adalah suatu kemampuan dan perbuatan seseorang untuk mematuhi seluruh peraturan yang ada dengan tujuan tertentu.
3. Depdiknas (2001)
Menurut definisi yang diberikan oleh Depdiknas, disiplin atau tertib adalah sikap yang konsisten dalam menjalankan suatu tindakan atau kegiatan.
4. Pratt Fairshilf (Dari sisi sosiologi)
Menurut Pratt Fairshilf, disiplin terdiri dari dua komponen yaitu disiplin internal dan disiplin sosial. Kedua komponen ini saling terkait karena sikap disiplin internal sangat penting dalam kehidupan sehari-hari untuk mengarahkan perilaku dan tindakan individu dalam konteks kelompok atau lingkungan sosial.
- Macam -- macam disiplin
Terdapat empat macam disiplin yaitu disiplin diri, disiplin kelompok, disiplin waktu dan disiplin ilmu, berikut penjelasannya :
1. Disiplin diri
Disiplin diri adalah sikap yang dapat diperoleh dan dikelola oleh individu sendiri, yang mencerminkan tanggung jawab pribadi atau pengembangan diri dengan mengakui dan menerima nilai-nilai di luar diri. Dalam mencapai disiplin diri, dapat dibantu oleh orang-orang terdekat atau masyarakat yang mempraktikkan sikap disiplin.
2. Disiplin kelompok
Disiplin yang dihasilkan dari ketaatan terhadap aturan yang diterapkan pada kelompok kehidupan manusia, contohnya disiplin pada aturan tertentu
3. Disiplin Waktu
Disiplin waktu artinya seseorang mengetahui cara menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Waktu sangat berharga dan menggunakannya dengan baik adalah salah satu kunci kesuksesan. Kita semua tahu bahwa hidup adalah tentang manajemen waktu. Oleh karena itu, waktu erat kaitannya dengan melakukan berbagai hal. Disiplin waktu kemudian dapat diartikan lebih luas dalam praktik. Tentang ketepatan waktu dalam belajar, ketepatan waktu dalam beribadah, ketepatan waktu dalam bekerja dll.
4. Disiplin Ilmu
Disiplin ilmu berarti terpenuhinya segala syarat yang ditetapkan bagi seorang ilmuwan, apabila ilmuwan tersebut mempunyai disiplin dan prinsip untuk berbuat kebaikan dan memberi manfaat bagi orang banyak. Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengikuti aturan etika (rules) ketika membuat kesimpulan atau membuat kebenaran berdasarkan sains atau pengetahuan.
- Pentingnya disiplin
Jika kita membiasakan disiplin maka kita akan merasakan manfaatnya dan keuntungan dalam hidup kita seperti membentuk diri untuk menuju kesuksesan dan menghindari kita dari kegagalan sehingga kegitan berjalan sesuai rencana. Berikut manfaat disiplin;
1. Membantu memfokuskan diri
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita hidup di dunia yang dipenuhi dengan gangguan yang menghalangi fokus kita. Disiplin diri membantu kita untuk tetap fokus pada tujuan dan sasaran yang ingin kita capai, baik itu tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan menjaga fokus pada tujuan yang ingin dicapai, kita dapat menyelesaikan berbagai tugas harian dan tugas-tugas lainnya. Tingkat konsentrasi ini dapat dilatih melalui disiplin diri, misalnya dengan bangun pagi dan menghindari tidur terlalu larut.
2. Melatih percaya diri
Tidak diragukan lagi, kita hidup di dunia yang dipenuhi dengan gangguan yang mengganggu fokus kita. Disiplin diri membantu kita untuk lebih fokus pada tujuan yang kita inginkan, baik itu tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan pusatkan perhatian pada tujuan yang ingin dicapai, kita dapat menyelesaikan berbagai tugas dan kewajiban sehari-hari. Kemampuan ini dapat dilatih melalui disiplin diri, misalnya dengan kebiasaan bangun pagi dan menghindari tidur terlalu larut. Tingkat percaya diri yang optimal dan terkendali juga membantu kita dalam menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan yang diinginkan. Tugas dan pekerjaan yang berhasil diselesaikan juga berdampak positif terhadap tingkat kepercayaan diri kita.
3. Lebih disukai dan di hargai oleh orang lain
Salah satu keuntungan dari memiliki disiplin dalam bekerja dan berinteraksi adalah mendapatkan rasa hormat dari orang lain.
4. Menjadikan tubuh lebih sehat
Manfaat disiplin sangat berpengaruh untuk kesehatan, misalnya disiplin pada bekerja dan belajar. Mempraktikkan perilaku positif dengan bersifat disiplin akan membuat individu lebih memperhatikan tubuh dan menjaga kesehatan.
Selain itu terdapat juga beberapa alasan penting mengapa harus bersikap disipin untuk diterapkan dalam kehidupan, sebagai berikut:
1. Mengajarkan untuk bekerja tepat waktu
Dalam sebuah usaha kita harus merancang secara terstruktur dan matang, serta harus melakukannya secara tepat waktu. Maka dari itu individu harus memilah waktu antara bekerja, belajar, bermain dan bersenang senang, agar hasil dari disiplin dapat diperoleh dengan baik oleh individu.
2. Mengajarkan kita untuk lebih produktif
Dengan bersikap disiplin individu dapat melakukan kegiatan yang lebih teratur karena bisa mengerti tujuan hidup di masa depan.
3. Meningkatkan tanggung jawab
Dalam sikap disiplin dapat mengajarkan agar menjadi seseorang yang bisa di andalkan dan di percaya oleh orang lain, sehingga bisa berkembang lebih maju lagi.
Selain manfaat dan pentingnya bersikap disiplin terdapat beberapa proses melatih diri, berikut tips dalam proses untuk bersikap disiplin:
- Membuat list atau rancangan kegiatan dalam kehidupan sehari hari
- Menyingkirkan gangguan dan kegiatan yang tidak penting
- Menerapkan sikap disiplin secara perlahan
- Membiasakan diri untuk berfikir positif
- Menulis motivasi untuk diri sendiri
- Tidak meremehkan sesuatu
- Komitmen
- Menghindari menunda pekerjaan
- Melawan rasa malas
- Fungsi disiplin
Manata kehidupan Bersama dalam organisasi. Disiplin mengatur kehidupan bersama dalam suatu kelompok atau masyarakat tertentu agar hubungan antara individu dengan orang lain menjadi lebih baik dan lancar. Selain itu, disiplin dapat membangun dan melatih keprabadian yang baik. Disiplin juga dapat digunakan untuk membentuk kepribadian pekerja lingkungan hidup yang berdisiplin baik, hal ini sangat mempengaruhi kepribadian seseorang. Lingkungan organisasi dengan lingkungan yang tenang, tertib dan tenteram memegang peranan yang sangat penting dalam mengembangkan kepribadian yang baik.
- Faktor yang mempengaruhi disiplin, sebagai berikut:
1. Faktor internal
Faktor internal yang terlibat dalam hal ini merujuk pada unsur-unsur yang berasal dari dalam diri individu tersebut. Faktor ini dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikis individu tersebut. Kondisi fisik mengacu pada keadaan kesehatan tubuh atau biologis individu dan kemampuannya dalam menjalankan tugas dengan baik. Sementara itu, keadaan psikologis individu merujuk pada keadaan yang normal atau sehat secara psikologis atau mental, serta kemampuannya untuk hidup sesuai dengan standar yang berlaku dalam masyarakat dan keluarga.
2. Faktor external
Faktor ini di pengaruhi oleh orang lain dan keadaan yang mendorong individu untuk bersikap disiplin.
3. Peraturan
Dengan adanya peraturan makan individu akan melaksanakan walaupun secara terpaksa, namun dengan adanya peraturan tersebut dapat membuat kita menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab.
4. Reward dan punishment
Jika ada peraturan maka akan ada juga reward dan punishment. Reward atau penghargaan tersebut akan di berikan kepada siapa yang menulis aturan dan akan di berikan kepada seseorang yang melaksanakan aturan dan disiplin. Sedangkan punisman sendiri merupakan sanksi yang sudah melanggar peraturan atau yang tidak bersikap disiplin.
- Contoh sikap disiplin
Sikap disiplin dapat diterapkan diberbagai tempat, contohnya sebagai berikut:
- Disiplin di rumah
- Makan dengan teratur
- Kamar tidur bersih
- Membantu orang tua salah satunya dalam pekerjaan rumah
- Membersihkan buku yang sudah tidak kepakai
- Disiplin di jalan raya
- Tidak melanggar lalu lintas
- Memakai helm
- Membawa surat kendaraan dan pribadi lengkap
- Disiplin di sekolah
- Datang tidak terlambat
- Melaksanakan piket sesuai jadwal
- Mengerjakan tugas rumah atau PR tepat waktu
- Memakai pakaian yang lengkap dan rapih Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H