Mengajak guru untuk mengevaluasi cara mengajar mereka dan terlibat dalam pengembangan diri adalah hal yang sangat penting. Guru bisa memikirkan keunggulan dan kelemahan dalam mengajar mereka, mengenali bidang yang perlu ditingkatkan, dan merancang langkah-langkah perbaikan. Dengan terus mengembangkan diri, guru bisa meningkatkan kualitas pengajaran dan kinerja mereka seiring berjalannya waktu.
Merefleksikan pengalaman mengajar menjadi salah satu cara bagi guru untuk mengevaluasi tingkat keberhasilannya. Refleksi diri berfungsi sebagai alat yang dapat meningkatkan profesionalisme seseorang. Proses refleksi ini juga terkait dengan citra mental yang dibentuk secara sosial, yang muncul melalui proses sosialisasi dan memberikan individu perasaan yang cukup stabil dan beragam tentang identitas mereka. Selain itu, melakukan refleksi terhadap praktik profesional guru, terutama yang berkaitan dengan kegiatan belajar dan mengajar, merupakan elemen penting dalam menciptakan inovasi serta kreativitas di dalam kelas.
3. Penerapan  Model  Mentoring  dan  Bimbingan
Mengadakan program pendampingan dan arahan untuk guru baru atau mereka yang sedang menghadapi hambatan tertentu dapat berperan dalam peningkatan kinerja mereka. Guru yang lebih berpengalaman dapat menjadi pembimbing bagi guru yang baru atau kurang terampil, menyediakan dukungan, umpan balik, dan petunjuk dalam menghadapi tantangan di bidang pengajaran. Dengan adanya pendampingan dan arahan, guru dapat memperoleh bantuan yang dibutuhkan untuk mengasah keterampilan dan pemahaman mereka.
Mentoring merupakan suatu proses umpan balik yang bersifat terus-menerus dan dinamis antara dua pihak untuk membangun hubungan antara individu yang memiliki keahlian, keterampilan, serta informasi, dengan fokus pada pengembangan profesional dan pribadi. Mentoring berfungsi sebagai wadah yang mencakup kegiatan belajar. Tujuan dari mentoring adalah memberikan dukungan kepada individu agar mampu mengatasi tantangan yang dihadapi, dengan cara memperkuat serta mengembangkan mekanisme baru yang lebih efektif untuk mempertahankan kontrol diri dan memulihkan keseimbangan yang adaptif, sehingga dapat mencapai tingkat kemandirian yang lebih tinggi dan mampu mengambil keputusan secara mandiri. Jenis -- jenis mentoring juga beragam yaitu mentoring jarak jauh, mentoring lintas budaya, mentoring kelompok, mentoring sesama, dan mentoring organisasi.
4. Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran dan Pelatihan
      Pelatihan Interaktif untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan menunjukkan respons terhadap kebutuhan mendesak untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Sebagai pendekatan progresif, kegiatan ini menawarkan solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan memanfaatkan teknologi. Paradigma pendidikan berbasis teknologi menandai pergeseran signifikan dalam cara kita memandang proses belajar-mengajar.
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan menjadi sebuah keharusan. Di daerah-daerah terpencil di Maluku, banyak guru yang tidak memiliki akses langsung ke pelatihan tatap muka. Oleh karena itu, pembelajaran dan pelatihan berbasis daring (online) menjadi solusi yang sangat relevan.
Program pelatihan berbasis e-learning dapat menjangkau guru-guru di daerah terpencil dan memberikan mereka kesempatan untuk memperbaharui pengetahuan dan keterampilan mereka. Selain itu, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, seperti aplikasi pembelajaran berbasis daring dan alat bantu visual dalam pengajaran, juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
5. Kerja Sama dengan Universitas dan Lembaga Pendidikan
Universitas di Maluku, dapat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan pelatihan atau kursus bagi guru-guru di seluruh provinsi. Universitas tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pengajaran, tetapi juga dapat berkontribusi dalam pengembangan pendidikan melalui penelitian, penyediaan bahan ajar, dan pelatihan yang lebih relevan dengan kebutuhan lokal.
