Mohon tunggu...
Adinda Tahta Amarillys
Adinda Tahta Amarillys Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie yang gemar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budi Pekerti, Pembelajaran dari Bu Prani di Era Digital

31 Oktober 2024   07:26 Diperbarui: 31 Oktober 2024   07:33 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Hal ini menunjukkan betapa cepat media sosial membentuk persepsi publik dan membawa konsekuensi yang sulit dikendalikan, terutama bagi pihak yang tersudut. Dalam konteks ini, film Budi Pekerti mengangkat tema sosial tentang bagaimana pendidikan dan nilai-nilai moral yang baik dapat menjadi sorotan publik ketika dalam situasi yang tidak menguntungkan. 

Kejadian ini menjadi refleksi bagaimana media digital dapat dengan mudahnya memengaruhi bahkan mendikte respons masyarakat digital terhadap sebuah situasi lewat video singkat ataupun foto yang pada dasarnya kita pun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Dari penjelasan di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada dampak positif dan juga negatif dari penggunaan media sosial.

Dampak negatif media sosial:

  • Penyebaran Misinformasi: Salah satu dampak negative terbesar di media sosial karena berpotensi menyebarkan informasi yang salah atau tidak lengkap. Seperti yang dialami oleh Bu Prani dalam film, di mana penilaian cepat dari masyarakat berdasarkan video viral dapat merusak reputasi seseorang bahkan mencekam pekerjaannya.
  • Cyberbullying dan Stigma Sosial: Seperti yang dapat dilihat di dalam tokoh anak-anak Bu Prani yaitu, Tita dan Muklas yang mulai mendapatkan persepsi negatif yang menyebabkan emosional yang berat.
  • Dampak Kesehatan Mental: Tekanan untuk tampil sempurna dan mendapatkan validasi melalui "likes" dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang.

Dampak positif media sosial:

  • Menyebarkan Informasi: Media sosial dapat berfungsi sebagai platform untuk menyebarkan informasi dan edukasi dengan cepat. Dalam konteks pendidikan, konten-konten bermanfaat dapat dengan mudah diakses oleh siswa dan masyarakat umum, memungkinkan mereka untuk belajar lebih banyak tentang berbagai topik.
  • Kesadaran Sosial: Media sosial sering kali menjadi alat untuk mengangkat isu-isu sosial dan mempromosikan gerakan kebaikan. Kampanye yang dilakukan melalui media sosial dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berbagai isu, termasuk pendidikan, kesehatan, dan hak asasi manusia.

Di sisi lain, karakter Gora yang merupakan seorang mantan siswa Bu Prani, adalah contoh bagaimana pendidikan karakter yang tepat mampu mengubah individu. Pada saat sekolah, Gora sangat dikenal sebagai siswa bermasalah yang sering terlibat tawuran. 

Sebagai seorang Guru Bimbingan Konseling (BK), Bu Prani memberikan 'refleksi' (sebutan hukuman bagi Bu Prani) ke Gora untuk menggali kuburan setiap minggunya, Gora merasa tertantang dengan refleksi itu. Ia pun menggali kuburan setiap minggunya, dari refleksi yang diberikan Bu Prani-lah Gora berangsur-angsur berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

 Transformasi Gora adalah bukti bahwa pendidikan bukan hanya segala tentang akademik, tetapi juga bagaimana seorang guru membentuk sikap dan karakter siswa yang nantinya akan dibawa sepanjang hidup siswanya.

Film ini juga menyinggung relevansi SDGs nomor 4 Pendidikan Berkualitas, yang tidak hanya mencakup pembelajaran formal, tetapi juga pengembangan nilai-nilai kehidupan termasuk inklusivitas, kesetaraan, dan tanggung jawab sosial. 

Penerapan pendidikan karakter dan literasi digital menjadi semakin penting untuk menghindari kesalahpahaman sosial. Tokoh Bu Prani seorang guru BK dapat dijadikan acuan untuk para guru di luar sana untuk mengajarkan etika yang benar kepada murid agar tidak mudah dipengaruhi oleh potongan informasi yang tidak utuh melalui media sosial.

Gora juga merupakan cerminan dari dampak media sosial, di mana ia turut berperan dalam peristiwa yang terjadi pada Bu Prani, tanpa ia sadari. Sebagai alumni sekaligus mantan siswa Bu Prani yang saat ini bekerja sebagai videographer di salah satu media alternatif, Gora ikut terlibat dalam situasi yang menimpa gurunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun