Mohon tunggu...
ADI MUKTI
ADI MUKTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Banyak menulis berarti banyak membaca. Support aku di https://sociabuzz.com/justukiyoo

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Inovasi yang Merubah Cara Kita Menulis, Pena Bic: Belajar dari Kesalahan Pendahulu

28 Mei 2024   17:40 Diperbarui: 28 Mei 2024   17:42 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi pena (sumber: Unsplash.com)
Ilustrasi pena (sumber: Unsplash.com)

Bahan Polystyrene tergolong murah untuk produksi massal. Selain itu, Bich mendesain transparan agar mudah melihat kadar tinta pena.

Bich merancang bentuk hexagonal pada penanya. Layaknya pensil, bentuk hexagonal membuat pena tidak mudah bergulir dan mudah untuk dipegang. Terdapat juga lubang kecil di tubuh pena untuk membiarkan udara masuk agar mendorong tinta untuk keluar.

Bich merancang bola ketika ditekan di permukaan, maka bolanya terdorong masuk ke dalam pena sehingga memungkinkan tinta untuk mengalir secara perlahan.

sebaliknya, jika pena diangkat dari permukaan, bola kembali ke posisi awalnya dan menutup aliran tinta.

Tahukah kamu harga pena dari Bich? ia menjual penanya seharga $2 saja. Sangat berbeda jauh dari harga pena sebelumnya, ini tentu inovasi yang luar biasa dari Marcel Bich.

dengan terobosan dari pena Bic ini, tahun pertama penjualan dari pena Bich mencapai 10 ribu unit per-hari.

Dampak dari pena Bich meningkatkan tingkat literasi di dunia dari 33% menjadi 90%. Kini pena Bich bisa kita temui di berbagai penjuru dunia. Pena tidak lagi menjadi barang langka dan mahal, semua kalangan dapatn mendapatkannya.

Hingga saat ini, pena Bich terjual terjual 120 miliar unit di seluruh dunia, mengalahkan Iphone yang hanya 2 miliar dan uniknya pulpen ini desainnya tak pernah berubah selama 70 tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun