Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pasca Stock Split, Nasib BBCA Bakal "Sesedih" UNVR atau "Secemerlang" SIDO?

2 Agustus 2021   07:00 Diperbarui: 2 Agustus 2021   10:05 8090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus Stock Split BCA

Nah, sekarang pertanyaan yang menarik diajukan adalah apakah BBCA bakal mengalami nasib yang sama dengan Unilever, yang harga sahamnya cenderung menurun setelah melakukan stock split, atau justru sebaliknya, harga sahamnya bakal tambah melesat layaknya saham SIDO?

Jelas itu adalah pertanyaan yang sulit dijawab, mengingat tidak ada seorang pun yang sanggup meramalkan secara pasti peristiwa yang bakal terjadi pada masa depan. Namun demikian, jika kita berpijak pada fundamental BBCA, maka setidaknya kita sudah mempunyai sedikit "bayangan" atas nasib BBCA dalam jangka panjang.

Seperti diketahui, setelah melewati periode yang berat pada tahun 2020 kemarin, pada tahun ini, sejumlah perbankan besar, termasuk BBCA, sejatinya tengah berbenah. Manajemen berusaha mendorong kinerja perusahaan agar laba yang sebelumnya berkurang atau bahkan minus setidaknya bisa ditingkatkan.

Pada semester 1 tahun ini, hal tersebut sudah mulai terlihat. Berdasarkan rilis laporan keuangan kuartal 2, beberapa bank, termasuk BBCA, sudah menunjukkan pertumbuhan laba yang sedikit lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Pada laporan tersebut tercatat laba per saham BBCA menyentuh angka 587. Jika angka tersebut disetahunkan, maka akan muncul proyeksi laba sebesar 1173. Artinya, kalau di sisa tahun, laba BBCA tidak bertumbuh sama sekali, dan ujung-ujungnya hanya berkisar di angka tersebut, maka boleh dikatakan perolehan laba pada tahun ini bakal sedikit lebih tinggi daripada tahun sebelumnya, yang hanya sebesar 1100 saja.

Pertumbuhan tersebut seharusnya menjadi sebuah alasan yang kuat bagi investor untuk mendorong harganya lebih tinggi. Terlebih lagi, dengan adanya stock split, saham BBCA bakal lebih likuid, sehingga bukan mustahil sahamnya bakal "to the moon".

Alasan lainnya, jika dilihat dari tren harga selama 5 tahun terakhir, maka BBCA termasuk saham yang uptrend. Dari tahun ke tahun harganya cenderung melesat. Kondisi ini tentunya menguntungkan, mengingat saham yang sedang uptrend biasanya bakal lebih mudah meningkat harganya ketimbang saham yang sedang downtrend.

Selain itu, situasi uptrend juga mengisyaratkan bahwa investor cenderung optimis terhadap kinerja BBCA dalam jangka panjang. Alhasil, dengan kondisi demikian, setelah melakukan stock split, besar kemungkinan saham BBCA bakal terus melanjutkan peningkatannya.

Berdasarkan semua hal tadi, setidaknya saya menyimpulkan bahwa daripada UNVR, nasib BBCA tampaknya bakal lebih menyerupai SIDO. Baik dari sisi fundamental maupun teknikal, tidak ada alasan sahamnya tidak dapat terus memperlihatkan prestasi yang cemerlang dalam jangka panjang.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun