Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kasus EDCCash, "Noktah Hitam" di Tengah Euforia Bitcoin Cs

26 April 2021   07:00 Diperbarui: 26 April 2021   18:00 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bitcoin| Sumber: nytimes.com via money.kompas.com/

Selain pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia juga sedang mengalami "demam kripto" dengan intensitas yang tinggi. Disebut demikian, karena jumlah investor yang gemar bertransaksi kripto, seperti Bitcoin, Dogecoin, dan Binance terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat.

Seperti dilansir dari laman CNN Indonesia, per Januari-Maret 2021, investor yang tercatat di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menembus angka 4,2 juta orang! Angka ini tentu saja melampaui jumlah investor saham, yang "hanya" bertambah sebanyak 2 juta orang per Februari kemarin.

Lonjakan tersebut boleh jadi disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya tren Bitcoin yang cenderung "bullish". Sebagai salah satu kripto yang paling nge-top, pergerakan harga Bitcoin memang bisa memengaruhi pergerakan kripto lainnya.

Makanya, jangan heran, ketika harga Bitcoin melesat dari 110 juta rupiah per keping pada bulan April 2020 ke 780 juta pada bulan April 2021 (naik 700%), maka pasar kripto menjadi begitu "bergairah". 

Ada begitu banyak orang, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, yang "memarkirkan" uangnya ke pasar kripto dengan harapan bisa meraup keuntungan sebesar-besarnya pada "momen emas" tersebut.

Faktor lainnya ialah mudahnya akses untuk menjadi investor kripto. Seperti halnya saham, pendaftaran untuk menjadi investor kripto sekarang bisa dilakukan secara online. 

Jika kita tertarik membeli sebuah kripto, maka kita tinggal mendaftarkan diri lewat aplikasi broker tertentu dan mendepositkan sejumlah dana untuk bertransaksi.

Proses pendaftarannya pun relatif singkat, tidak sampai memakan waktu berminggu-minggu. Alhasil, hal inilah yang kemudian membuat jumlah investor kripto bisa membludak dalam waktu yang begitu singkat.

Peningkatan ini akhirnya berdampak pada nilai transaksi yang terjadi di pasar kripto. Dari awal tahun 2021 sampai tulisan ini dibuat, nilai transaksi kripto di Indonesia sudah mencapai angka Rp 126 triliun! Angka ini boleh jadi bakal terus "meroket", jika Bitcoin cs tetap melanjutkan tren positif sepanjang tahun ini.

Kasus EDCCash

Meski begitu, euforia masyarakat Indonesia yang sukar dibendung terhadap perdagangan kripto membuka celah bagi praktik investasi bodong. Beberapa waktu lalu sempat terdengar kasus investasi bodong yang dilakukan EDCCash.

Seperti dilansir dari CNBC Indonesia, EDCCash atau E-Dinar Coin Cash adalah sebuah platform untuk menambang aset digital. EDCCash merupakan perusahaan aset uang kripto yang juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

Biarpun kegiatan operasionalnya mirip dengan broker, namun sejatinya, EDCCash menggunakan "skema ponzi" untuk menjerat para korbannya. Lewat skema ini, EDCCash menjanjikan komisi yang besar apabila korbannya sanggup menghimpun banyak member.

Skema seperti ini sebetulnya cuma efektif pada tahap awal saja. Nasabah yang baru bergabung memang bisa langsung menerima banyak komisi dari hasil menggaet member.

Meski begitu, perekrutan member semacam ini tidak bisa berlangsung selamanya. Suatu saat, akan muncul "titik jenuh", sehingga tidak akan ada lagi orang yang mau diajak bergabung. Nah, pada saat itulah, perusahaan bakal mengalami masalah keuangan, yang pada akhirnya berujung pada kebangkrutan dan kerugian bagi para membernya.

Dalam kasus EDCCash, para membernya dikabarkan mengalami kesulitan dalam mencairkan aset kripto-nya. Jumlah uang yang diterima tidak sebanding jumlah aset kripto yang dimiliki. Misal, apabila membernya menjual aset kripto-nya senilai 800 juta, maka uang yang ditransferkan hanya 11 juta saja.

Kejadian ini tentu saja merugikan para membernya. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kini manajemen EDCCash sudah ditahan dan resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Tips Bertransaksi Kripto yang Aman

Kasus EDCCash sebetulnya bisa dihindari jika orang-orang mau menerapkan prinsip kehati-hatian dalam berinvestasi kripto. 

Jangan hanya karena orang lain sudah bergabung terlebih dulu, atau tergiur oleh iming-iming keuntungan semata, maka seseorang langsung tertarik membuka akun di sebuah perusahaan. 

Hal ini terlalu berisiko. Makanya, sebelum mengambil sebuah keputusan, ada baiknya kalau orang tersebut mencermati tips-tips berikut ini.

1. Memilih Broker yang Resmi Terdaftar di Bappebti

Biarpun sudah kehilangan fungsi sebagai alat tukar, namun kripto merupakan salah satu komoditas yang boleh diperdagangkan di Indonesia. 

Untuk memperdagangkan kripto, kita mesti mempunyai akun di sebuah broker. Nantinya, lewat broker inilah, kita bisa melakukan berbagai transaksi, mulai dari deposit dana, jual-beli kripto, hingga tarik uang.

Hanya saja, persoalannya, tidak semua broker tadi mempunyai izin dari Bappebti. Contohnya ya EDCCash tadi. EDCCash diketahui tidak mengantongi izin secara resmi dan menjalankan bisnis secara ilegal.

Sebagai sebuah lembaga pemerintah, Bappebti tak hanya bertugas menyusun "aturan main" dalam transaksi kripto, tetapi juga melindungi investor. Makanya, jika ingin bertransaksi kripto secara aman, maka pilihlah broker yang sudah terdaftar di Bappebti. 

Hal ini tak hanya memastikan legalitas usaha, tapi juga mengurangi sejumlah risiko yang mungkin saja terjadi pada kemudian hari.

2. Jangan Mudah Tergoda oleh Gimmick yang Aneh-Aneh

Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan investasi bodong umumnya begitu suka menggunakan gimmick-gimmick tertentu. Gimmick ini bisa berupa keuntungan, hadiah, bonus, atau komisi yang nilainya luar biasa, mulai dari jutaan hingga miliaran rupiah. Gimmick tadi biasanya dipakai untuk menjaring member sebanyak dan secepat mungkin.

Secara sekilas, gimmick semacam ini memang begitu menggoda. Jika seseorang mempunyai tingkat keserakahan yang tinggi, maka orang tersebut mungkin mudah terjatuh ke dalam perangkap yang sudah dipasang.

Meski begitu, semanis-manisnya penawaran yang diajukan, tetap saja, terdapat sebuah bahaya di baliknya. Sudah ada banyak kasus yang memperlihatkan kerugian fantastis akibat praktik semacam ini.

Dari kasus seperti itu, sebetulnya kita bisa belajar untuk mewaspadai seseorang atau sebuah perusahaan yang menawarkan peluang investasi dengan gimmick yang menarik. 

Jangan mudah terpedaya. Sebab, bisa saja, hal itu merupakan siasat supaya kita tersesat, dan akhirnya terjerat ke dalam investasi bodong.

3. Berpikirlah Sebelum Membeli

Biarpun kedua tips di atas sudah dilaksanakan, namun bukan berarti kita bisa langsung berinvestasi di pasar kripto. Sebelum membeli salah satu kripto yang tersedia, ada baiknya kalau kita melakukan analisis terlebih dahulu.

Hal ini penting dilakukan, mengingat perdagangan kripto memiliki risiko yang relatif tinggi. Makanya, jika salah pilih kripto, atau salah waktu untuk bertransaksi, maka kita bisa kena potensi loss yang cukup dalam.

Sejauh ini, menurut saya pribadi, analisis yang bisa dipakai untuk mencermati pergerakan kripto adalah analisis teknikal. Analisis ini bertujuan mempelajari pola-pola yang diperlihatkan tren harga sebuah kripto, sehingga dengan informasi tersebut, kita bisa memprediksi tren yang bakal muncul pada momen berikutnya.

Walaupun jumlah parameternya banyak, namun bukan berarti analisis ini tepat 100%. Ada kalanya kita bisa salah membaca tren, meskipun sudah melakukan analisis secermat mungkin.

Hal ini bisa terjadi karena pasar kripto begitu sulit diterka. Pergerakan harganya lebih dipengaruhi oleh sentimen, sehingga bagi orang yang masih awam, polanya ibarat benang kusut, yang begitu sukar diurai.

Oleh sebab itu, saran saya, supaya sukses berinvestasi di kripto, sebaiknya kita menguasai analisis teknikal terlebih dulu. Analisis inilah yang bakal jadi "bekal" dalam mengarungi "samudra perubahan" yang begitu dinamis di pasar kripto.

***

Sampai tulisan ini dibuat, tidak ada seorang pun yang bisa menerka arah pergerakan Bitcoin cs sepanjang tahun 2021. Dengan demikian, tidak ada seorang pun yang dapat memperkirakan seberapa lama demam kripto bakal terus melanda masyarakat Indonesia.

Meski begitu, di tengah euforia Bitcoin cs, kita tidak boleh mengabaikan akal sehat dan prinsip kehati-hatian dalam bertransaksi di pasar kripto. Hal ini penting dicermati, supaya euforia Bitcoin cs tidak menghanyutkan atau menenggelamkan kita ke dalam kerugian yang besar akibat salah mengambil keputusan.

Salam.

Referensi: [1] [2]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun