Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Bea Materai Rp 10.000 Bikin Trading Saham Tambah Mahal?

7 September 2020   07:05 Diperbarui: 7 September 2020   12:29 1803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ sumber: beritasatu.com

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ sumber: beritasatu.com
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ sumber: beritasatu.com
Dari keuntungan yang dipeoleh tadi, BEI bisa menjaga keberlangsungan bisnis dan melakukan ekspansi. Oleh sebab itu, fee yang disetorkan investor kepada BEI sebetulnya bermanfaat juga untuk kemajuan bursa efek di Indonesia. 

5. Selling Tax (Pajak Penjualan)

Sesuai namanya, Selling Tax hanya berlaku ketika investor menjual saham. Pajak ini wajib dibayarkan baik dalam kondisi investor jual untung maupun jual rugi.

***

Jika kita melihat daftar biaya yang sudah disebutkan sebelumnya, terdapat kesan bahwa untuk setiap transaksi saham yang dilakukan, ternyata "dana ekstra" yang mesti disiapkan oleh investor tidaklah kecil. Oleh sebab itu, kalau nanti sampai dikenakan biaya lagi untuk materai, maka boleh jadi jumlahnya bakal "membengkak".

Meski begitu, persoalan tersebut masih bisa disiasati dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan meminimalkan aktivitas trading. Bagi investor yang telanjur keranjingan jual-beli saham dalam hitungan jam atau hari, mungkin hal ini sulit dilakukan. Namun, jika ingin menghemat biaya, maka mau-tidak mau hal ini mesti dicoba.

Cara lainnya ialah dengan melakukan transaksi di bawah 5 juta rupiah. Mungkin cara ini lebih cocok untuk investor yang bermodal kecil. Sebab, dengan bertransaksi saham secara kecil-kecilan, maka investor yang bersangkutan tidak perlu keluar uang untuk bayar ongkos materai. Alhasil, transaksi yang dilaksanakan pun bakal jauh lebih irit.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun