Stefano memang tidak menjelaskan lebih rinci potensi yang dimaksud, tetapi kalau dilihat dari gaya bermainnya, Daniel boleh jadi berpeluang menjadi gelandang serang yang berkualitas beberapa tahun ke depan.
Berbeda dengan ayah dan kakeknya, Daniel merasa lebih cocok bermain sebagai gelandang. Ia dapat "beroperasi" di wilayah tengah, atau diplot menjadi winger. Semua bisa disesuaikan dengan skema yang dipakai pelatih.
Perbedaan Posisi
Perbedaan posisi bermain dalam "Dinasti Maldini" tersebut mengingatkan saya pada perbedaan 2 indikator yang kerap dipakai untuk mencari saham yang bagus dan murah. Jika dibandingkan, keduanya ternyata mempunyai kesamaan.
Dalam screening saham, biasanya indikator yang kerap menjadi patokan adalah Return On Equity (ROE) dan Price Book Value (PBV). Sebagaimana diketahui, ROE adalah indikator yang memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam mencetak laba, sementara PBV merupakan indikator yang menunjukkan "kekayaan" yang dimiliki oleh investor.
Kedua indikator ini biasanya saling "berseberangan", bergantung pada "jurus" yang digunakan investor dalam berinvestasi saham. Investor yang mengandalkan jurus "Growth Investing" kerap memakai ROE sebagai acuan.
Sementara, investor yang terbiasa menggunakan pendekatan "Value Investing" berpandangan sebaliknya.
Menurut investor tipe ini, sebagus apapun sebuah saham, kalau dibeli di harga yang tergolong tinggi, hal itu bukanlah sebuah keputusan investasi yang bijak.
Maka, investor jenis ini kerap mencari "saham potensial" yang valuasinya murah (PBV di bawah 1 kali).