"Aku mendengar suara."
"Suara apa?"
"Langkah kaki. Suaranya berat. Semakin lama, semakin dekat."
"Apa yang terjadi selanjutnya?"
"Awalnya aku takut. Namun, pelan-pelan kukumpulkan keberanian. Setelah itu, kusibak gorden jendela, dan kuarahkan senapan kepadanya."
"Apakah kau melihatnya?"
"Ya."
"Kau mengenali wajahnya?"
"Ya."
"Siapa dia?"
"Aku!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!