Musibah bisa datang kapan saja, dan sayangnya, hal itu justru terjadi pada hari Minggu lalu. Adalah Commuter KA 1722 Jurusan Jatinegara-Bogor yang terkena musibah pada tanggal 10 Maret kemarin. Sekitar pukul sepuluh pagi, kereta tersebut anjlok setelah tiga gerbongnya keluar dari jalur.Â
Sebanyak 17 orang dikabarkan terluka dalam peristiwa tersebut. Semua korban pun segera dilarikan dan dirawat di beberapa rumah sakit, di Bogor.
Akibat kecelakaan tersebut, sempat terjadi kekacauan operasional di sejumlah stasiun. Para penumpang dari jurusan lain terpaksa diturunkan di stasiun terdekat. Makanya, ada begitu banyak orang yang sempat telantar di sana. Mereka yang tadinya ingin menikmati liburan pun terpaksa membatalkan niatnya. Hari Minggu yang seharusnya berlangsung "cerah" tiba-tiba berubah "mendung".
Gangguan kereta demikian bukannya sekali ini terjadi. Sepanjang ingatan saya, telah terjadi beberapa gangguan serupa yang sampai "melumpuhkan" operasional kereta. Satu kejadian tersebut justru saya alami sendiri. Biarpun versinya agak berbeda, peristiwa itu meninggalkan "jejak" yang kuat di ingatan saya.
Peristiwa itu terjadi sekitar setahun yang lalu. Pada saat itu, saya sedang dalam perjalanan pulang ke Bekasi. Dari Stasiun Manggarai, saya naik kereta K185 07. Kereta itu sejatinya cukup padat. Maklum, saat itu adalah jam pulang kerja. Ada begitu banyak orang yang berjejalan di dalam kereta.
Dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Klender, perjalanan kereta berlangsung dengan lancar. Tidak ada gangguan sedikit pun yang terjadi di sepanjang jalan. Semua aman-aman saja. Namun, begitu kereta melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Buaran, di tengah perjalanan, terjadi peristiwa yang bikin heboh.
Pasalnya, penumpang dari gerbong sebelah tiba-tiba berteriak bahwa telah terjadi kebakaran di dalam gerbong! Sontak hal itu menyebabkan kepanikan. Penumpang di gerbong sebelah jadi berlarian memasuki gerbong tempat saya berada.
Akibatnya sudah bisa ditebak. Para penumpang jadi saling berdesakan. Suara jerit histeris pun bergema di sepanjang gerbong. Penumpang yang panik ada yang sampai memecahkan kaca jendela. Oleh karena mengetahui sesuatu yang tidak beres, masinis kemudian menghentikan kereta. Pintu kereta pun dibuka secara paksa, dan para penumpang melompat menyelamatkan diri.
Tak lama kemudian, petugas datang menyisir setiap gerbong. Satu per satu gerbong diperiksa dengan saksama. Namun demikian, ternyata tak ada tanda-tanda kebakaran di dalamnya! Semua kepanikan tadi ternyata cuma omong kosong!
Lewat pengeras suara, masinis kemudian menyatakan bahwa kereta aman. Ia meminta para penumpang segera naik kembali sebab kereta akan melanjutkan perjalanan.
Para penumpang yang sedang berdiri di bawah tampak bimbang. Sebagian memutuskan naik, sebagian lagi tidak. Mereka tampaknya masih trauma. Makanya, mereka kemudian memilih moda transportasi lain ke tempat tujuan.