Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Andaikan Alfonso Cuaron Berinvestasi Saham

28 Februari 2019   10:09 Diperbarui: 28 Februari 2019   11:29 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya harga saham tersebut tidak langsung melejit. Selama beberapa bulan harganya cenderung naik-turun. Saat harganya naik 4%, tetap saya tahan saham tersebut. Keuntungannya masih terlalu kecil. Jadi, kalau saya lepas saham tadi dengan keuntungan demikian, hasil yang saya dapat sedikit sekali, beberapa ratus ribu rupiah saja.

Sebaliknya, saat harganya anjlok, saya tidak panik. Saya terus mengoleksinya, biarpun pernah pada suatu hari, di bulan Desember, harganya tiba-tiba "runtuh" hingga 10% dari harga beli.

Keuntungan baru saya peroleh setelah perusahaan merilis laporan keuangan tahunan pada bulan Februari ini. Laporan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan laba. Oleh karena profitnya bertumbuh 24% dari tahun sebelumnya, harga sahamnya pun ikut-ikutan "terbang".

Harga sahamnya melonjak 25% dari harga beli dan dari situ, saya dapat untung lumayan banyak. Sampai sekarang saya masih terus menyimpan saham tadi karena saya tahu bahwa beberapa bulan ke depan harga masih bisa naik lebih tinggi lagi.

Kalau saya menganut aliran investasi nilai, mungkin saya akan mengabaikan saham tersebut. Sebab, pada saat saya beli, rasio harganya sudah 19 kali. Relatif mahal memang kalau kita mengacu pada rata-rata rasio harga saham di bursa saham Indonesia yang berada di kisaran 15 kali. 

Namun, oleh karena melihat potensi pertumbuhannya, saya "nekat" membelinya. Asalkan bisa bertumbuh, tidak ada alasan untuk tidak membelinya.

Aliran investasi tertentu, apakah itu investasi nilai atau investasi pertumbuhan, bisa dipilih berdasarkan kecocokan. Semuanya sesuai "selera" masing-masing. Bagi orang yang mempunyai "stamina" dan "kesabaran" yang kuat, seperti Buffett, investasi nilai mungkin cocok baginya. Dengan demikian, ia dapat membeli saham dan terus menyimpannya untuk waktu yang sangat lama.

Sebaliknya, kalau seseorang menginginkan keuntungan dalam waktu relatif singkat, ia bisa menerapkan aliran investasi pertumbuhan. Ia bisa memilih saham-saham tertentu yang bisa terus bertumbuh dalam waktu dekat. Dengan begitu, keuntungan besar bisa dipetik dalam waktu relatif singkat.

Salam.

Adica Wirawan founder of Gerairasa

Referensi:

hot.detik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun