Seperti Cuaron yang sabar mengerjakan karya-karyanya, Buffett juga terbiasa mengendalikan emosi-emosinya. Saat harga saham-saham yang dibelinya jatuh, dengan sabar, ia terus genggam saham tadi dengan keyakinan bahwa suatu saat nanti harganya akan berbalik naik.
Aliran investasi lain yang juga dianut oleh investor pasar modal ialah investasi pertumbuhan. Investor tipe ini biasanya mencari dan membeli saham yang bertumbuh. Mereka umumnya mengabaikan valuasi harga yang ditampilkan.
Makanya, mereka tidak keberatan membeli saham yang rasio harganya (price earning ratio) sudah mencapai lebih dari 20 kali. Mereka beralasan, "Barang yang bagus tidak pernah dihargai murah." Harga saham yang relatif mahal tentu sebanding dengan potensi keuntungan yang bisa didapat.
Berbeda dengan gaya investasi nilai, investasi pertumbuhan menekankan keuntungan jangka pendek. Investor yang menganut gaya ini umumnya akan memperjual-belikan saham dalam hitungan hari, minggu, atau bulan.Â
Jarang sekali mereka menahan saham hingga lebih dari tiga tahun. Sebab, begitu saham yang sudah dibelinya menghasilkan keuntungan, mereka biasanya langsung menjualnya. Tak ada alasan untuk memegangnya lebih lama, karena mereka takut harganya suatu saat akan turun.
Makanya, dalam memilih saham untuk investasi, saya jarang mencermati rasio harganya. Saya lebih memerhatikan pertumbuhan laba-nya daripada harganya. Kalau laba-nya terus bertumbuh dari waktu ke waktu, saya cenderung membelinya, biarpun harganya sudah dihargai terlalu "mahal".
Saya ingat membeli saham sebuah perusahaan jamu pada bulan November 2018 karena tertarik melihat pertumbuhan laba-nya. Baik di laporan triwulan maupun di laporan tahunan, laba-nya terus meningkat.
Selain itu, prospeknya juga cerah. Perusahaan akan mengoperasikan pabrik baru di kawasan Semarang pada tahun 2019 untuk menggenjot produksi, dan hal itu tentu berpotensi meningkatkan laba-nya pada masa depan. Kalau produksi bertambah, penjualan dan laba juga bisa ikut terdongkrak jumlahnya.
Atas pertimbangan itulah, saya kemudian mengalokasikan dana sekitar 8 juta rupiah untuk membeli sahamnya. Oleh karena saya beli di harga 800-an per saham, saya dapat 10.000 lembar saham. Sejak saat itu, saya "tidurkan" saham tadi beberapa bulan.