Ketiga, perbaharui antivirus dan lakukan manualscanning.Biarpun terdapat pelbagai produk antivirus yang bisa dibeli, sebelum melakukan install, kita harus memastikan bahwa perangkat komputer belum terinfeksi ransomware. Sebab, percuma saja kalau kita memasang antivirus di perangkat komputer yang sudah terjangkiti virus tersebut.
Namun, bagaimana kalau komputer sudah "terlanjur" terserang ransomware? Kompasianer Geyonk menganjurkan agar kita mengunduh RKill, sebuah perangkat lunak yang dapat beroperasi tanpa GUI. Software itu bertugas mematikan malware tanpa mengganggu proses pengenyahannya. Setelah malware tersebut selesai "dibasmi", barulah kita memasang antivirus.
Keempat, jangan pernah tebus data yang dikunci dengan nominal berapapun. Sebab, belum ada jaminan bahwa hacker yang menggembok data tersebut akan menyerahkan kuncinya setelah uang tebusan disetorkan.
Namun demikian, biarpun kabar tentang ransomware sekarang hanya menyisakan "gaung" di dunia maya, bukannya mustahil bahwa pada tahun 2018, serangan tersebut akan berulang kembali. Bahkan, serangan berikutnya dapat saja lebih "buas" daripada tahun ini. Makanya, sebelum hal itu benar-benar terjadi, kita mesti melakukan antisipasi dan proteksi sedini mungkin.
Salam.
Adica Wirawan, founder of Gerairasa.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H