Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Benarkah Bekerja di "Startup" Tidak Cukup Mengandalkan Otot?

21 Desember 2017   10:39 Diperbarui: 21 Desember 2017   11:38 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cuaca yang buruk bisa menyebabkan penyakit, seperti masukangin, yang dapat menghambat kreativitas (sumber: dokumentasi pribadi)

Namun demikian, kreativitas bisa mandek manakala tubuh terserang penyakit. Ternyata ungkapan mens sana in copore sano (dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat) masih berlaku. Makanya, agar "keran" kreativitas dapat mengucur terus, kita harus menjaga baik-baik kondisi tubuh.

Untuk itulah saya sering membawa Kayu Putih Aroma (KPA) ke kantor. Produk tersebut bermanfaat manakala tubuh saya terasa lemas akibat terkena masukangin. Maklum saja, karena perjalanan pulang-pergi yang lumayan jauh, tubuh gampang terserang masukangin. Apalagi kini telah tiba musim hujan, penyakit lain bisa ikut masuk menjangkiti badan.

cuaca yang buruk bisa menyebabkan penyakit, seperti masukangin, yang dapat menghambat kreativitas (sumber: dokumentasi pribadi)
cuaca yang buruk bisa menyebabkan penyakit, seperti masukangin, yang dapat menghambat kreativitas (sumber: dokumentasi pribadi)
Oleh sebab itu, saya menangkal penyakit tersebut dengan mengoleskan minyak KPA. Pasalnya, selain mampu menghangatkan kulit, minyak tersebut memiliki sejumlah khasiat, yaitu untuk pelemas otot, pencegah perut kembung, dan penangkal gigitan serangga. Semua itu bisa terjadi karena senyawa sineol yang terdapat di dalamnya.

Apalagi produk tersebut punyai nilai tambah, yaitu adanya aromaterapi. Aroma itulah yang bisa "memompa" kreativitas dalam bekerja. Sebab, aromaterapi, yang dihasilkan dari minyak bunga lavender, seperti terkandung dalam KPA, bisa menenangkan pikiran manakala kita mengalami kecemasan dan stres yang berlebihan. Aroma tersebut mampu mengendalikan sistem saraf simpatis, yang bertanggung jawab atas respon stres dan gejala fisik, seperti tangan berkeringat dan jantung berdebar-debar.

saya membawa kayu putih aroma untuk mengatasi penyakit dan meningkatkan kreativitas dalam bekerja (sumber: dokumentasi pribadi)
saya membawa kayu putih aroma untuk mengatasi penyakit dan meningkatkan kreativitas dalam bekerja (sumber: dokumentasi pribadi)
Efek relaksasi yang diciptakan oleh aromaterapi itulah yang mampu "menyuburkan" kreativitas. Sebab, kreativitas susah bersinar manakala pikiran kita "digempur" oleh kekalutan. Hal itulah yang saya alami saat diminta tampil menampilkan materi pelajaran di depan kamera beberapa minggu lalu. Kegiatan itu sebetulnya agenda rutin di kantor saya. Jadi, pada saat itu, saya mendapat "amanah" membahas soal-soal yang akan disiarkan langsung lewat aplikasi Line

Sehari sebelumnya, saya sudah menyiapkan diri agar tampil baik. Namun, jelang on air, tubuh saya terasa agak berat dan kantuk. Saya telah mencoba tidur sejenak, tapi hal itu tidak memberi dampak yang berarti. Sepertinya saya terkena masukangin.

Oleh sebab itu, kemudian saya mengambil KPA di dalam tas, dan mengoleskannya di leher saya. Rasa hangat terasa di leher saya. Sesaat otot di sekitar leher menjadi kendur dan rileks. Kemudian tercium pula wangi bunga lavender, yang menenangkan pikiran yang sebelumnya kacau. Saya merasa agak mendingan dan kreativitas saya berfungsi normal kembali. Akhirnya, sewaktu diminta tampil, semuanya berjalan sesuai rencana.

Makanya, bagi saya, kehadiran Kayu Putih Aroma bisa membantu kemunculan kreativitas terutama sewaktu saya sedang membutuhkannya. Hingga, akhirnya, saya memiliki kondisi yang prima untuk "melibas" semua pekerjaan di kantor secara kreatif.


Salam.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun