Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Akankah Teknologi Menggantikan Peran Wasit Sepak Bola?

28 Februari 2017   08:50 Diperbarui: 1 Maret 2017   12:00 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
teknologi garis gawang sudah dipakai di sejumlah liga eropa/ http://www.sporttechie.com

video replay membantu wasit membikin keputusan yang lebih akurat/ www.skysport.com
video replay membantu wasit membikin keputusan yang lebih akurat/ www.skysport.com
Cara kerjanya cukup sederhana. Wasit akan menerima laporan berupa suara yang diteruskan lewat earphone dari tim asisten peninjau video di tribun stadion yang melihat detail kejadian dalam tayangan ulang. Maka, dalam beberapa sepersekian menit atau bahkan dalam beberapa detik, wasit akan mampu langsung memutuskan apakah kejadian tersebut menjadi gol atau tidak (misalnya), kartu merah atau tidak, sampai kepada keputusan penalti atau tidak.

Lebih Manusiawi

Jika semua teknologi itu diterapkan sepenuhnya dalam pertandingan sepakbola, sebetulnya peran wasit tidak diperlukan lagi. Tugas-tugas wasit dapat digantikan oleh teknologi, yang tentu punya tingkat keakuratan yang tinggi dalam menganalisis setiap kejadian.

Maka, suatu saat nanti, mungkin saja, kita tak akan melihat sosok wasit berlari di antara pemain dan meniup peluit. Namun, kita hanya menyaksikan 22 pemain dari 2 kubu yang berlari ke sana-ke sini memperebutkan bola dengan pertandingan yang diatur sepenuhnya oleh teknologi dan sistem.

Namun, apakah pertandingan seperti itu terlihat manusiawi? Saya rasa tidak. Itulah yang kemudian membikin sosok wasit sampai saat ini masih dibutuhkan dalam pertandingan sepakbola.

Biarpun sering membikin kesalahan atau memberi keputusan yang kontroversial, keberadaan wasit membuat sebuah pertandingan menjadi lebih manusiawi. Maka, bagaimanapun putusan seorang wasit, kita harus menerimanya sebagai “drama” yang terdapat di sepakbola.

Salam.

Adica Wirawan, founder gerairasa.com

Referensi:

  • “Peluang Feyenoord Rotterdam menjuarai Eredivisie Belanda dibantu teknologi garis gawang,” goal.com, diakses pada tanggal 28 Februari 2017.
  • “Southampton striker Manolo Gabbiadini has Wembley goal WRONGLY ruled out for offside,” thesun.co.uk, diakses pada tanggal 28 Februari 2017.
  • “Southampton: Claude Puel wants video technology for offside after EFL Cup final,” bbc.com, diakses pada tanggal 28 Februari 2017.
  • “Feyenoord vs PSV decided by goal line technology - and half an inch - as hosts go five points clear,” mirror.co.uk, diakses pada tanggal 28 Februari 2017.
  • “Mengapa Sepakbola Memang Membutuhkan Teknologi Video Replay,” fourfourtwo.com, diakses pada tanggal 28 Februari 2017.
  • “Piala Dunia Bikin Penemu Semprotan Anti Curang Kaya Raya,” beritasatu.com, diakses pada tanggal 28 Februari 2017.
  • “La Liga Butuh Teknologi Garis Gawang,” kompas.com, diakses pada tanggal 28 Februari 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun