Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Pablo Neruda: Diplomat yang Puitis dan Romantis

23 September 2016   07:34 Diperbarui: 23 September 2016   07:53 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mencintaimu tanpa tahu kenapa, kapan, atau dari mana.

Aku jujur mencintaimu, tanpa kerumitan dan harga diri;

Maka kucintai kau karena aku tak tahu cara lain

Daripada ini: bila aku tidak ada, tidak juga kau.

Begitu dekat hingga tanganmu di dadaku adalah tanganku,

Begitu dekat hingga matamu terpejam saat kuterlelap.

Biarpun judulnya menampilkan kesan penolakan cinta terhadap seseorang, isinya malah menggambarkan perasaan cinta yang sedemikian romantis. Lewat larik-larik, seperti: “Aku mencintaimu tanpa tahu kenapa, kapan, atau dari mana./ Aku jujur mencintaimu, tanpa kerumitan dan harga diri;/ Maka kucintai kau karena aku tak tahu cara lain/ Daripada ini: bila aku tidak ada, tidak juga kau.”, kita dapat merasakan betapa dalamnya cinta yang diuraikan lewat kata-kata itu.

Atas keindahan karya-karyanya, Neruda mendapat hadiah Nobel Sastra pada tahun 1971. Sebuah supremasi tertinggi dalam jagad sastra dunia. Dua tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 23 September 1973, ia meninggal dunia dengan damai. Biarpun sudah lama tiada, lewat sajak-sajaknya, kita seolah merasa masih terhubung dengan penyair yang kerap memakai topi itu. Sebuah hubungan emosional yang sedemikian dekat sehingga pantaslah kita berucap, ”Begitu dekat hingga tanganmu di dadaku adalah tanganku,/ Begitu dekat hingga matamu terpejam saat kuterlelap./

adiós señor Neruda.

Referensi:

Situs Wikipedia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun