Ketiga, orangtua harus mengawasi pergaulan teman sebaya. Ketika memasuki usia remaja, seorang anak cenderung meniru sikap teman-teman di sekitarnya. Carole Wade dan Carol Tavris, dalam buku Psikologi edisi 9, menjelaskan bahwa  teman sebaya berpengaruh kuat terhadap perilaku seorang remaja.
Oleh karena itu, kalau mempunyai teman-teman yang berperilaku santun, seorang remaja pun akan berperilaku santun. Pun sebaliknya, kalau sering berkumpul dengan teman-teman yang suka berkata kasar, anak pun akan ikut-ikutan berkata kasar.
Media sosial, seperti facebook, twitter, dan whatsapp, dapat membantu orangtua dalam memonitor pergaulan anak-anaknya. Jadi, dengan menjalin pertemanan di media sosial, orangtua dapat mengetahui siapa-siapa saja temannya beserta latar belakangnya.
Semua itu adalah langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi perilaku antisosial. Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, semoga remaja di Indonesia mempunyai mentalitas yang positif sehingga dapat memberi sumbangsih untuk diri sendiri, masyarakat, dan negara.
(Silakan baca pula artikel terkait Takut Menikah Muda?)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H