Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Merengek Minta Pulang

22 Juli 2016   08:38 Diperbarui: 12 November 2016   08:24 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, pendekatan persuasif lebih bersifat fleksibel. Pendekatan tersebut cenderung mengarahkan dan membimbing anak. Orangtua yang memanfaatkan pendekatan tersebut akan mengucapkan kepada anaknya, “Kamu sudah terlalu besar untuk bertingkah bawel seperti itu,” atau “Kalau kamu terus rewel, kamu tidak akan mendapat es krim.” Memang orangtua memerlukan kemampuan komunikasi yang baik dan ketelatenan yang tinggi dalam melaksanakannya.

Lantas, pendekatan mana yang terbaik? Carole Wade dan Carol Tavris menyebut bahwa pendekatan persuasif adalah pendekatan yang paling baik. Namun demikian, menurut hemat saya, pendekatan tersebut sama-sama baik berdasarkan situasinya.

Pendekatan otoritas tepat diterapkan pada anak-anak yang memang mempunyai kecenderungan suka melawan orangtua. Hanya saja, saat mempraktikkan pendekatan tersebut, jangan menggunakan kekerasan fisik, seperti memukul, menampar, atau bahkan menendang! Cukup ketegasan yang konsisten yang perlu dilaksanakan. Orangtua, baik ayah maupun ibu, harus tegas menjalankan aturan.

Sementara itu, pendekatan persuasif dilakukan pada anak yang pola pikirnya sudah berkembang. Dengan mengutip hasil observasi Jean Piaget (1896-1980), Carole Wade dan Carol Tavris menjelaskan bahwa pada umur tujuh tahun umumnya anak-anak sudah mampu berpikir logis dan berempati.

Oleh sebab itu, anak sudah dapat memahami situasi yang dialami oleh orangtuanya. Jadi, saat orangtuanya harus meninggalkannya sendiri di sekolah, anak memahami bahwa orangtuanya mesti pergi bekerja, dan bukannya menelantarkannya begitu saja.

Hari pertama sekolah adalah hari yang penting. Orangtua harus mengantar anaknya pada hari tersebut supaya anaknya cepat beradaptasi di lingkungan yang baru. Andaikan anak tetap merengek minta pulang lantaran terlalu lekat dengan sosok orangtuanya, orangtua harus melakukan pendekatan yang tepat, supaya anak dapat belajar mandiri. Semoga hari pertama sekolah menjadi hari yang menyenangkan bagi anak dan orangtua. (Untuk penjelasan seterusnya, silakan baca artikel saya lainnya Supaya Anak Mood ke Sekolah dan Beginilah Hari Pertama Sekolah di Singapura dan Malaysia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun