Selama masa puasa tersebut, saya tidak memakan makanan apapun, termasuk permen atau manisan, tetapi dibolehkan minum untuk menghindari dehidrasi pada tubuh.
Jam 6 pagi esoknya baru saya mengakhiri puasa tersebut, dan demikian seterusnya saya lakukan sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan yang ada.
Jenis puasa tersebut tentunya tidak berlaku untuk umum. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menjalani puasa. Kalau Anda mempunyai penyakit maag, misalnya, waktu puasa sebaiknya dibatasi lebih pendek.
Kemudian, Anda pun tidak harus berpuasa setiap hari. Pilihlah hari-hari tertentu dalam seminggu untuk menjalani puasa. Hanya saja, Anda harus rutin melakukannya untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Komposisi Makanan Saat Berpuasa
Orang dewasa membutuhkan 2000-3000 kalori per harinya. Kalori tersebut diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein. Menurut Handrawan Nadesul, dalam Buku Sehat Itu Murah, idealnya komposisi makanan meliputi 55% karbohidrat, 40% lemak, dan 15% protein.
Karbohidrat berasal dari makanan pokok, seperti nasi, jagung, dan ubi. Lemak bersumber dari daging. Sementara itu, protein dari unsur tumbuhan dan hewan.
Nah, untuk menjalani puasa secara maksimal, kita harus memerhatikan komposisi makanan tersebut. Jangan sampai puasa kita terganggu karena kita salah memenuhi tubuh dengan asupan konsumsi yang tepat.
Yang perlu diperhatikan dalam berpuasa adalah takaran karbohidrat. Karbohidrat adalah sumber energi berupa gula yang menjadi bahan bakar untuk beraktivitas. Oleh sebab itu, kita harus memenuhi asupan karbohidrat untuk tubuh sehingga bisa menjalani puasa dengan nyaman.
Pada awal-awal menjalani puasa, tubuh saya mudah lemah. Perut saya beroncongan hanya beberapa jam setelah makan, dan gerak tubuh pun menjadi lebih lamban.
Semua itu adalah gejala kurang gula darah pada tubuh. Saya kekurangan asupan karbohidrat.