Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku, Seekor Kucing di Atas Dunia

24 Januari 2025   11:54 Diperbarui: 24 Januari 2025   11:54 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kamu baru pertama kali di sini, ya?" tanyanya sambil menggaruk telinganya.

"Ya," jawabku pendek.

Dia mendengus, lalu duduk di tepi atap, memandang jauh ke bawah. "Kita semua punya alasan untuk keluar. Kamu apa?"

Aku tidak tahu harus menjawab apa. Aku bahkan tidak tahu kenapa aku melompat keluar hari ini. Tapi aku tidak ingin terlihat bodoh di depannya, jadi aku berkata, "Aku ingin tahu rasanya hidup."

Dia tertawa. "Hidup? Kamu pikir hidup itu di luar sana?" Dia menunjuk ke jalan yang ramai. "Hidup itu cuma hal-hal kecil. Seperti melompat ke tempat baru atau menemukan bau yang asing. Itu sudah cukup."

Aku tidak menjawab. Tapi ada sesuatu dalam cara dia berkata-kata yang membuatku ingin mengikutinya.

***

Hari-hari berikutnya, aku sering bertemu dengannya. Kami melompat dari satu atap ke atap lain, berbagi sisa makanan dari kantong plastik yang tertinggal di tempat sampah, dan kadang hanya duduk diam sambil menonton manusia di bawah sana.

Dia tidak pernah memberitahukan namanya, dan aku juga tidak bertanya. Ada hal-hal yang terasa lebih sakral ketika dibiarkan misterius.

Suatu hari, dia berkata, "Aku tidak akan di sini selamanya."

Aku mengangkat kepala. "Maksudmu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun