Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Tiga Puluh Tujuh Detik

23 Januari 2025   10:07 Diperbarui: 23 Januari 2025   15:04 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Burung itu belum selesai," katanya. "Kau hanya perlu memberinya sedikit waktu."

**

Aku tidak pernah bertemu pria itu lagi setelah hari itu. Dan aku juga tidak tahu apa yang terjadi pada burung itu, karena ketika aku kembali ke taman keesokan harinya, dia sudah tidak ada di sana. Tapi aku suka membayangkan bahwa dia terbang pergi, kembali ke langit, dan melupakan semua tentang aku.

Tiga puluh tujuh detik mungkin tidak cukup untuk mengubah dunia. Tapi mungkin, dalam waktu yang sesingkat itu, kita bisa mengubah sesuatu yang kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun