Tan Malaka mungkin telah pergi, tetapi jejak pemikirannya tentang revolusi fundamental masih ada. Kini giliran kita untuk melanjutkan perjuangannya---bukan dengan peluru, tetapi dengan keberanian untuk berpikir bebas dan bertindak demi perubahan yang kita yakini.Â
Di tengah dunia yang semakin kompleks, kita membutuhkan lebih banyak sosok pemberani seperti Tan Malaka, yang percaya bahwa kemerdekaan sejati tidak hanya soal lepas dari penjajahan fisik, tetapi juga kebebasan untuk berpikir, bermimpi, dan memperjuangkan cita-cita yang diyakini.
Mungkin kita tak akan mengenal Tan Malaka sebagai pahlawan yang dihormati di setiap buku sejarah, tetapi kita tetap bisa mengenangnya sebagai seorang revolusioner yang mengajarkan kita arti kemerdekaan sejati. Pemikirannya tetap hidup, menjadi kompas bagi mereka yang tak takut berjalan di jalan yang sulit, demi kebenaran yang diyakini, demi kemerdekaan yang sejati.
---
[Catatan: Semua kutipan arsip dalam artikel ini berasal dari koleksi Arsip Nasional Belanda dan Arsip Amsterdam. Beberapa dokumen masih dalam proses digitalisasi dan dapat diakses melalui perpustakaan digital kedua institusi tersebut.]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H