Pigai masih punya kesempatan untuk membuktikan niat baiknya, untuk benar-benar memperjuangkan HAM yang sebenarnya.
Di tengah situasi ini, Pigai dihadapkan pada pilihan sulit. Apakah ia akan terus mengejar mimpi megahnya, atau kembali ke inti yang sesungguhnya?
Bagi mereka yang sudah lama lelah dengan janji besar, realisasi HAM tak membutuhkan gedung. Rakyat ingin hak-hak mereka dijaga, tanpa harus berteriak, tanpa harus merasa diabaikan.
HAM adalah Tindakan Nyata
HAM adalah kenyataan yang harus hadir dalam kehidupan sehari-hari. Bukan sekadar impian besar yang mengawang-awang.
Di balik kata-kata dan rencana besar, rakyat ingin sesuatu yang bisa mereka lihat dan rasakan.
Bagi Pigai, pilihan ini adalah kesempatan untuk dikenang sebagai pemimpin yang peduli atau terjebak dalam ambisi yang tak pernah menjadi kenyataan.
Pada akhirnya, rakyat tak butuh janji. Mereka menginginkan hak-hak mereka dihormati tanpa kata-kata besar. Mereka menginginkan negara yang tahu apa artinya HAM: hak untuk hidup, untuk dihormati, untuk merasa aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H