Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Apakah Kita Benar-Benar Siap Menghadapi Era yang Akan Melenyapkan Segalanya?

26 Oktober 2024   22:17 Diperbarui: 26 Oktober 2024   23:58 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI hidup berdampingan dengan teknologi | gambar: financialcontent.com

Jawabannya, mungkin, itu adalah pekerjaan yang tak bisa ditiru oleh mesin, pekerjaan yang sangat manusiawi.

Kemampuan berempati, menginspirasi, dan menciptakan hal-hal yang melibatkan sisi emosional manusia kemungkinan besar akan terus diminati.

Karena itulah, di tengah arus disrupsi, kita perlu fokus pada pengembangan keterampilan yang membuat kita tetap relevan di masa depan---tidak lagi hanya fokus pada hard skills yang mudah digantikan teknologi.

Disrupsi dalam Perspektif Kebudayaan

Mari kita berpikir lebih dalam, bagaimana disrupsi ini mengubah bukan hanya cara kita bekerja, tetapi juga cara kita hidup dan berpikir? Budaya tradisional yang kaya akan nilai-nilai, perlahan terkikis.

Tradisi dan kebiasaan lokal, yang selama ini menjadi identitas bangsa, mulai ditinggalkan karena dianggap tidak sejalan dengan perkembangan teknologi dan zaman.

Ketika media sosial memberikan ruang bagi setiap individu untuk menjadi "jurnalis" atau "influencer" dadakan, kita juga sedang mengubah cara kita berinteraksi dan memaknai informasi.

Jurnalisme, dalam pengertian klasiknya, terancam menjadi profesi purba. Namun, apakah ini berarti kita juga mengesampingkan pentingnya kualitas dan kebenaran informasi?

Banyak negara mencoba mengintegrasikan teknologi tanpa mengorbankan nilai-nilai tradisional. Jepang, misalnya, mengadopsi robot sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, tetapi tetap menjunjung tinggi tradisi mereka.

Mengapa kita tidak bisa mengikuti jejak ini? Menggunakan teknologi, namun tetap menjaga kearifan lokal dan budaya yang telah lama kita pegang.Menghadapi Disrupsi: Apakah Menyerah atau Berani Mengubah Arah?

Di sinilah kita sampai pada dilema terbesar: apakah kita akan membiarkan disrupsi menyingkirkan kita, atau justru menghadapinya dengan kesiapan yang baru?

Banyak dari kita yang merasa disrupsi ini datang tanpa ampun, mengancam stabilitas yang kita miliki. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa disrupsi ini juga bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk meredefinisi apa yang kita inginkan dalam hidup?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun