Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Program Makan Siang Gratis dan Stunting Sudah, Kapan Stunting Literasi Digaungkan?

21 Oktober 2024   11:26 Diperbarui: 21 Oktober 2024   12:15 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI anak-anak yang bukan hanya sekedar membaca tapi juga memahami bacaan | sumber: comusf.edu

Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan bahwa bahan bacaan yang berkualitas tersedia dan mudah diakses oleh semua anak, baik di sekolah maupun di rumah. Kampanye nasional untuk meningkatkan minat baca juga harus dicanangkan, melibatkan seluruh komponen masyarakat, termasuk keluarga, sekolah, dan komunitas lokal.

Seperti yang telah diterapkan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, di mana pembelajaran literasi didasarkan pada penelitian ilmiah tentang cara anak-anak belajar membaca, Indonesia juga dapat mengadaptasi pendekatan yang lebih terstruktur untuk meningkatkan literasi. Gerakan literasi ini harus berfokus pada seluruh spektrum proses belajar membaca, dari fonik dasar hingga kemampuan analitis yang lebih tinggi.

Kesimpulan: Maju Bersama, Gizi dan Literasi

Tidak ada negara yang bisa maju tanpa masyarakat yang sehat dan terdidik. Oleh karena itu, sudah saatnya pemerintah menyadari bahwa literasi bukanlah hobi atau kegiatan tambahan, tetapi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sama pentingnya dengan kebutuhan akan gizi yang baik.

Kita tidak bisa memisahkan gizi dan literasi dalam proses pendidikan anak-anak kita. Keduanya harus berjalan seiring, seperti dua sisi mata uang yang saling melengkapi.

Tugas pemerintah yang baru bukan hanya untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan makan siang yang layak, tetapi juga memastikan mereka mendapatkan asupan literasi yang memadai.

Dengan gizi yang baik dan literasi yang kuat, kita bisa memutus siklus kemiskinan dan kebodohan yang selama ini membelenggu bangsa ini. Hanya dengan cara itulah kita bisa berharap Indonesia menjadi bangsa yang besar, dengan masyarakat yang cerdas, sehat, dan siap menghadapi tantangan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun