Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menguak Kunci Sukses Finlandia dalam Membentuk Generasi Muda Anti-Hoaks

19 Oktober 2024   09:42 Diperbarui: 19 Oktober 2024   09:48 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Fakta bahwa mereka tumbuh dengan media sosial tidak berarti mereka secara otomatis bisa mengenali misinformasi," kata Anna Airas, seorang guru di Helsinki.

Sebuah studi yang diterbitkan di British Journal of Developmental Psychology menemukan bahwa masa remaja bisa menjadi masa puncak untuk keyakinan terhadap teori konspirasi.

Media sosial, dengan algoritma yang dirancang untuk memperkuat keterlibatan, sering kali memperlihatkan konten yang bias atau salah kepada pengguna muda, memperkuat kepercayaan mereka pada informasi yang tidak benar.

Dalam hal ini, pendekatan Finlandia yang mengintegrasikan literasi media ke semua aspek pembelajaran sekolah memiliki keunggulan. 

Siswa diajari untuk berpikir kritis tentang apa yang mereka lihat di TikTok atau Instagram dan membandingkannya dengan berita dari sumber yang lebih tradisional.

"Siswa tidak akan bisa memahami berita palsu jika mereka tidak bisa membedakan antara apa yang mereka lihat di media sosial dan apa yang mereka baca di surat kabar," kata Mari Uusitalo, seorang guru berpengalaman di Helsinki.

Rekomendasi untuk Indonesia

Finlandia telah memberikan pelajaran berharga bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia, yang tengah menghadapi tantangan serupa terkait misinformasi.

Di Indonesia, dengan populasi pengguna media sosial yang sangat besar dan kecepatan penyebaran informasi yang luar biasa, tantangan yang dihadapi jauh lebih kompleks.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh We Are Social dan Hootsuite pada tahun 2023, Indonesia adalah salah satu negara dengan penggunaan media sosial tertinggi di dunia, menjadikannya medan tempur yang sempurna bagi penyebaran hoaks.

Apa yang dapat dipelajari Indonesia dari Finlandia?

1. Integrasi Literasi Media dalam Kurikulum Nasional

Sama seperti Finlandia, Indonesia harus memasukkan literasi media sebagai bagian dari kurikulum sekolah. Pemahaman tentang cara kerja media sosial, algoritma, dan teknik untuk memverifikasi informasi harus diajarkan sejak dini di berbagai mata pelajaran, dari bahasa hingga pendidikan kewarganegaraan.

2. Pelatihan Guru yang Menyeluruh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun