Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Jarak Emosional: Mengapa Anak dan Orangtua Semakin Jauh di Era Modern?

24 September 2024   14:35 Diperbarui: 25 September 2024   22:58 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hubungan orangtua dan anak | SHUTTERSTOCK

Meski terasa ada jarak yang semakin lebar, bukan berarti hubungan antara orangtua dan anak tidak bisa diperbaiki. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membangun kembali kedekatan tersebut.

  • 1. Buat Waktu Khusus Tanpa Teknologi 

Di daerah seperti Musi Rawas, di mana waktu bersama sering kali terhambat oleh pekerjaan di ladang, sangat penting untuk menyisihkan waktu tanpa gangguan teknologi. Saat makan malam bersama atau waktu istirahat sore, matikan ponsel dan ajak anak-anak berbicara dari hati ke hati.

  • 2. Dengarkan Tanpa Menghakimi

Anak-anak di era sekarang sering kali enggan berbicara kepada orangtua karena merasa dihakimi. Orangtua harus belajar mendengarkan dengan sabar dan tanpa prasangka. Ini akan membantu anak-anak merasa dihargai dan didengar.

  • 3. Berikan Teladan dalam Berkomunikasi

Orangtua harus menjadi contoh dalam cara berkomunikasi. Mereka bisa menunjukkan kepada anak-anak bahwa percakapan terbuka dan jujur adalah kunci dalam membangun hubungan yang kuat.

  • 4. Jaga Keseimbangan antara Kerja dan Waktu untuk Keluarga 

Meski pekerjaan di ladang atau di kebun karet sangat menuntut, orangtua harus tetap berusaha menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga. Anak-anak membutuhkan kehadiran orangtua, bukan hanya dari segi fisik, tetapi juga emosional.

Menjembatani Kesenjangan Generasi

Pada akhirnya, perbedaan generasi mungkin selalu ada, baik di kota besar maupun di pedesaan seperti Musi Rawas. Namun, perbedaan ini tidak perlu menciptakan jarak yang tak terjembatani. Dengan usaha untuk saling memahami dan membangun komunikasi yang lebih baik, hubungan antara orangtua dan anak bisa menjadi lebih kuat.

Pepatah lokal 'bakul sirih ditimbang batu'---seperti bakul sirih yang selalu mencari batu penyeimbang---mengajarkan kita bahwa meski ada perbedaan, selalu ada cara untuk menemukan keseimbangan dan harmoni dalam hubungan keluarga.

Jika kita mau berusaha, jarak emosional yang terasa semakin lebar dapat dijembatani, dan kita bisa kembali menemukan kedekatan yang dulu pernah ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun