Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

7 Keunggulan Kiper Baru Timnas Indonesia Maarten Paes

10 Januari 2024   20:24 Diperbarui: 10 Januari 2024   20:54 1733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di laman media sosial, rerata warganet menyambut baik kiper FC Dallas, Amerika Serikat, Maarten Paes, menjadi warga negara Indonesia. Banyak di antara warganet bilang, kapan lagi Indonesia punya kiper kelas dunia.

Ya, kita memang menambah satu lagi pemain dari unsur naturalisasi. Namanya Maarten Paes. Postur menjulang di atas 190 centimeter. 

Mainnya pun bukan kaleng-kaleng. Paes kiper utama di FC Dallas, peserta peserta liga di Amerika Serikat, MLS. Pernah lawan klubnya Messi, Inter Miami, dan kalah 3-4. 

Tapi Paes sanggup bikin Messi kewalahan juga. Usai laga, keduanya bersalaman hangat dan bertukar senyum.  Fotonya banyak bisa disimak di laman media sosial dan akun Instagram milik Maarten Paes @maartenpaes.

Paes menjadi pemain kesekian yang dinaturaliasi. PSSI di bawah ketua umum Erick Thohir gerak cepat memperkuat semua lini. Paes takkan main di Piala Asia. Paling cepat mungkin di bulan Maret saat Indonesia memulai kembali kampanye pra-Piala Dunia.

Anda bisa simak di YouTube bagaimana kebolehan Paes ini. Buat saya menulis perihal kiper ini menarik. Maklum, sejak sekolah dasar sampai kuliah bahkan kerja, kalau main bola atau futsal, posisi pasti kiper.

Memang tak ada prestasi tingkat nasional apatah lagi nasional. Saya hanya penjaga gawang kelas kampung, hahaha. Prestasi paling membanggakan waktu SMA jadi kiper mewakili kecamatan sekolah dan juara I se-Kota Bandar Lampung.

Di kuliahan, sempat juara I turnamen Dekan Cup yang diikuti belasan tim. Pas final, menang adu penalti.

Maka, ketika Paes resmi bakal berseragam Garuda, saya senang. Ini hasil pengamatan saya soal Paes. 

Ia punya banyak keunggulan untuk ukuran seorang kiper. Mari kita sigi satu per satu.

Pertama, piawai menutup pergerakan lawan

Kejadian semacam ini biasanya kalau bek kita sudah tak mampu mencegah pergerakan striker lawan. Jarak sepuluh meter, kiper mesti sudah bisa ambil sikap. 

Menunggu atau menutup pergerakan lawan. Maju berisiko musuh mencungkil bola atau melakukan lob.

Tapi dari penyimakan permainan, Paes unggul dari sisi ini. Larinya cepat kala menutup upaya lawan menembak ke gawangnya. Paes lumayan agresif menutup. 

Ini jadi keunggulan kalau-kalau nanti Risky Ridho, Jordi Amat, Justin Hubner, dan bek atau gelandang bertahan sulit kejar lawan saat mereka serangan balik.

Punya kiper cekatan begini memang bikin bek kawan lebih nyaman bergerak. Ada rasa kepercayaan tinggi begitu kiper utama punya semua keterampilan yang memadai dan pantas berada di bawah mistar. 

Mirip dengan saya. Kawan-kawan makin asyik menyerang kalau saya jadi kiper. Mereka percaya kalau kipernya bisa diandalkan, hahaha.

Kedua, daya jangkau bola bagus

Halauan tangan kiri dan kanan Paes sangat baik. Ini mirip pergerakan tangan De Gea jika beraksi. 

Baik itu ketika terbang menepis bola maupun menjatuhkan badan sejajar dengan tangan untuk menepis bola. Beda dengan Onana, pengganti De Gea di MU, Onana punya kecenderungan menggunakan dua tangan kala menepis.

Paes mirip dengan De Gea yang memaksimalkan rentang tangan baik kanan atau kiri ketika menepis bola yang jangkauannya jauh. Maka itu, terbang kemudian merentangkan tangan sepanjang-panjangnya adalah fardu ain. 

Kudu dilakukan. Paes lumayan kuat dalam antisipasi bola yang ditembak dan mengarah jauh ke tiang kiri atau kanan.

Ketiga, refleks oke banget

Gerakan refleks biasanya terlihat saat musuh menembak atau menanduk bola di area penalti. Gerak bola sepersekian detik. Di situ kecerdasan kiper dalam refleksnya menentukan. 

Ia bisa menutup dengan tangan, kaki, atau bagian badan lainnya. Paes juga jago di sini. Beberapa kali kesempatan pemain lawan membuat gol, ia gagalkan dengan refleks yang cekatan.

Refleks itu biasanya terjadi dalam durasi supercepat. Jika kemelut di depan gawang, refleks adalah senjata utama. 

Bagaimana hendak bersiap kalau situasi di kotak penalti begitu riuh, baik oleh lawan maupun kawan. Kalau sudah begitu, kiper yang berlatih refleks bagus, pasti punya kans menggagalkan peluang lawan. Kiper baru kita ini, setakat pengamatan saya, apik tenan. Jos.

Keempat, siap dalam tekanan dan peluang gol berkali-kali

Paes juga tipikal kiper yang siap dengan serbuan lawan dan mampu menggagalkan peluang dalam tiga kali kesempatan lawan. Ia sering bisa tiga kali berturut-turut menepis bola dari satu skema serangan yang durasinya pendek sekali. 

Jarak antara tepisan satu, kedua, dan ketiga, hanya di lima detik. Dan Paes membuktikan ia bisa.

Kiper yang pernah jadi penjaga gawang FC Utrect di Eredivisie Belanda ini piawai menepis bola berturut-turut. Gerakannya cepat sekali dari satu save ke save lainnya. 

Biasanya kiper, kalau sudah bisa menepis tiga tembakan dalam durasi pendek, bakal kasih makian ke lini belakang. Atau paling tidak meluapkan kepuasannya dengan berteriak sambil meminta bek mengatur lini belakang supaya makin solid. 

Paes, Paes, ketemu aja nih PSSI, kiper kayak gini.

Kelima, kemampuan mengoordinasi barisan belakang

Paes juga tipikal kiper yang berani berteriak mengatur lini belakang. Kiper begini rada jarang sih. 

Kadang ada yang sesekali saja. Yang paling sering teriak-teriak kalau sepengamatan saya ya eks kiper timnas Jerman Oliver Kahn. 

Sudahlah wajahnya garang, teriakannya memekakkan telinga, hingga berani beradu fisik dengan lawan.

Paes tidak segegap gempita Kahn. Tapi ia punya kemampuan mengoordinasi barisan belakang dengan baik. Semoga kalau ada Paes, Ridho, Amat, Hubner, Sayuri, Pratama Arhan dkk bisa makin solid.

Keenam, hebat menghalau penalti

Punya kiper hebat menghalau penalti itu bersyukur banget. Apalagi kalau level beknya sering bikin kesalahan atau pelatih memang pakai strategi bertahan total. 

Paes jago menepis penalti. Baik ke sisi kiri maupun kanan. Baik dengan tepisan dengan merentangkan lengan maupun memblok bola yang mau naik. 

Paes jago kesemuanya. Setidaknya dari rekaman tepisan penalti pemain yang kini masih berumur 25 tahun itu.

Sebagai kiper semasa aktif, saya dukung berat PSSI dapat Maarten Paes ini. Ini bukan penjaga gawang kaleng-kaleng. 

Silakan dimanfaatkan dalam semua perhelatan resmi FIFA si Paes ini. Mudah-mudahan ini pertanda baik buat timnas kita. [Adian Saputra]

Foto pinjam dari galeri Maarten Paes @maartenpaes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun